Zelensky Samakan Bakhmut dengan Hiroshima usai Bom Atom: Semua Hancur

CNN Indonesia
Senin, 22 Mei 2023 01:25 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyamakan keadaan di Bakhmut saat ini dengan kondisi Hiroshima, Jepang, setelah dihantam bom atom di akhir PD II silam.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyamakan keadaan di Bakhmut saat ini dengan kondisi Hiroshima, Jepang, setelah dihantam bom atom di akhir PD II silam. (AFP/Genya Savilov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyamakan keadaan di Bakhmut saat ini dengan kondisi Hiroshima, Jepang, setelah dihantam bom atom di akhir Perang Dunia II silam.

Zelensky menyampaikan pernyataan itu setelah menaruh karangan bunga di monumen peringatan korban bom Hiroshima di sela konferensi tingkat tinggi (KTT) G7 di Negeri Sakura, Minggu (21/5).

"Saya katakan saja secara terbuka, foto-foto Hiroshima yang hancur benar-benar mengingatkan saya pada Bakhmut dan tempat-tempat pendudukan lainnya," ujar Zelensky, seperti dilansir Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tak ada lagi yang hidup. Semua bangunan hancur."

Saat ini, Bakhmut memang sedang menjadi medan tempur paling berdarah bagi tentara Ukraina dan Rusia. Dalam beberapa hari belakangan, kedua negara saling mengklaim menguasai kota itu.

Saling klaim ini bermula pada Sabtu, ketika Yevgeny Prigozhin selaku pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, mengklaim sudah merebut Bakhmut.

Namun, juru bicara militer Ukraina, Serhiy Cherevatyi, langsung membantah klaim Prigozhin.

"Ini tidak benar. Unit-unit kami masih bertempur di Bakhmut," katanya kepada Reuters.

Tak lama setelah itu, giliran Kementerian Pertahanan Rusia yang mengklaim kemenangan di Bakhmut.

"Berkat serangan unit tempur Wagner, didukung artileri dan penerbangan Pasukan Kelompok Selatan, pembebasan Artyomovsk [sebutan Bakhmut] sudah rampung," demikian pernyataan Kemhan Rusia yang dikutip Reuters.

Presiden Vladimir Putin pun langsung memuji pasukan Negeri Beruang Merah. Ia bahkan berjanji akan memberikan penghargaan kepada prajurit yang berperan besar dalam perebutan Bakhmut.

Tak tinggal diam, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, kembali membantah klaim Putin tersebut.

"Bakhmut belum direbut Rusia hingga hari ini. Tak ada interpretasi lain dari pernyataan ini," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Ukraina lantas mengklaim menguasai sebagian Bakhmut, bahkan dalam upaya untuk mengepung kota di timur negara tersebut.

"Pasukan kami sudah merebut kota itu dengan formasi semi-pengepungan, yang memberikan kesempatan bagi kami untuk menghancurkan musuh," ujar Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar.

Ia kemudian berkata, "Musuh harus mempertahankan diri sendiri di bagian-bagian kota yang sudah mereka kuasai."

Hingga kini, belum ada pihak yang dapat mengonfirmasi klaim kedua belah pihak.

Namun beberapa bulan belakangan, pasukan Ukraina dilaporkan perlahan merebut kembali sejumlah kawasan Bakhmut dari cengkeraman Rusia.

Dengan baku tembak yang tak kunjung usai, Bakhmut saat ini menjadi medan tempur paling berdarah di Ukraina. Selama pertempuran memanas, Rusia sudah berulang kali mengklaim menguasai atau mengepung kota itu.

Meski demikian, Ukraina selalu membantah klaim tersebut. Laporan mengenai peperangan di Bakhmut pun terus berlanjut hingga saat ini.

(has/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER