Pemimpin tentara bayaran dari Rusia, Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bakal menarik pasukannya dari garda depan perang di timur Ukraina.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Wagner Tarik Pasukan dari Ukraina hingga Menteri Israel ke Al Aqsa |
Prigozhin dan pasukannya meninggalkan zona perang mulai 25 Mei. Ia akan menyerahkan posisi itu ke Kementerian Pertahanan Rusia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin Wagner itu lalu membeberkan alasan keputusan tersebut diambil. Menurut dia, pasukannya sudah merebut semua wilayah yang dijanjikan untuk direbut.
"Mulai 1 Juni, tak akan ada satu pun prajurit Wagner di garda depan hingga kami melakukan reorganisasi, mempersiapkan perlengkapan dan pelatihan," ujar Prigozhin, seperti dikutip CNN, Minggu (21/5).
Dalam kesempatan ini, Prigozhin juga membantah klaim Presiden Volodymr Zelensky yang menyatakan pasukan Ukraina masih bertempur di Bakhmut.
Lebih lanjut, ia menerangkan Wagner dan Rusia merebut keseluruhan Bakhmut sehingga tak ada lagi pasukan Ukraina di kota tersebut.
Prigozhin tak memberikan penjabaran lebih rinci wilayah mana saja yang harus direbut berdasarkan perjanjian dengan Rusia.
Namun, Prigozhin memang mengklaim sudah merebut keseluruhan Bakhmut pada akhir pekan lalu. Ukraina menolak klaim ini.
Hingga kini, belum ada pihak yang bisa mengonfirmasi klaim kedua belah pihak.
Belakangan ini, pasukan Ukraina dilaporkan perlahan merebut kembali sejumlah kawasan di Bahkmut dari Rusia.
Bakhmut menjadi medan tempur paling berdarah di Ukraina. Selama pertempuran memanas, Rusia berulang kali mengklaim menguasai kota itu.
Namun, Ukraina selalu membantah. Laporan soal pertempuran di Bakhmut pun terus berlanjut hingga saat ini.
(isa/bac)