Sepekan sejak kapal ikan china tenggelam di Samudra Hindia, tujuh anak buah kapal (ABK) sudah berhasil ditemukan. Namun tidak ada awak yang selamat dan belum dapat dipastikan keberadaan ABK WNI di antara 7 jasad tersebut.
Kementerian Transportasi China sebelumnya menyatakan tidak ada awak yang selamat dalam insiden kapal ikan terbalik di Samudra Hindia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri RI juga sudah menerima konfirmasi dari pihak China mengenai kabar tersebut.
"Kemlu telah mendapat konfirmasi dari Kedutaan Besar RRT di Jakarta bahwa 7 jenazah ditemukan. Ketujuh jenazah tersebut belum dapat diidentifikasi," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, Rabu (24/5).
Judha mengatakan untuk mengantisipasi jika ada ABK warga negara Indonesia yang ditemukan, Kemlu sudah berkoordinasi dengan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri untuk mengambil sampel DNA dari pihak keluarga.
Hingga kini proses pencarian kapal ikan perairan jauh, Lupeng Yuanyu 028 yang terbalik di Samudra Hindia pada Selasa (16/5) lalu masih terus dilakukan.
Pemerintah China masih melakukan pencarian terbatas selama 48 jam. Pencarian akan berakhir pada 25 Mei atau hari ke-10 sejak kapal dinyatakan terbalik.
"Kita tunggu hasil akhir dari proses pencarian besok," ungkap Judha.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Kilicdaroglu Kesal Capres Kalah Dukung Erdogan hingga AS Curiga Wagner |
Lupeng Yuanyu 028 milik Penglai Jinglu FIshery Co yang terbalik di Samudra Hindia membawa total 39 awak. Di antaranya 17 ABK asal China, 17 ABK dari Indonesia, dan 5 dari Filipina. Dari tujuh jasad yang sudah ditemukan, belum diketahui identitas maupun asal negara korban.
Pekan lalu, Presiden China Xi Jinping melalui Kemlu China menginstruksikan agar pasukan penyelamat tambahan dikirim dan bantuan pencarian maritim internasional dikoordinasikan.