Para ahli sendiri meyakini bahwa angkatan bersenjata Ukraina memang berada di balik serangan tersebut dengan membantu koordinasi aksi.
"Ukraina berusaha menarik pasukan Rusia ke arah yang berbeda untuk membuka celah. Rusia terpaksa mengirim bala bantuan," kata Melvin.
Sejak awal, Ukraina sudah menyatakan mereka berencana melakukan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Moskow.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Rusia sudah jauh lebih dulu membangun benteng-benteng di timur dan selatan untuk bersiap menghadapi Ukraina.
Menurut Melvin, Ukraina mungkin sengaja melancarkan serangan ke Belgorod, yang jauh dari pusat pertempuran utama di Donbas dan Kharkiv.
"Mereka [Rusia] harus menanggapi ini dan menempatkan pasukan di sana dan menaruh banyak pasukan di sepanjang area perbatasan, meskipun itu mungkin bukan cara pasukan Ukraina datang," kata Melvin.
Saat ini, ada dua kelompok yang mengaku bertanggung jawab dalam serangan di Belgorod, yaitu Freedom of Rusia Legion dan Korps Relawan Rusia.
Galeotti mengatakan kedua kelompok tersebut terdiri dari orang-orang Rusia anti-Kremlin, mulai dari liberal dan anarkis hingga neo-Nazi. Keduanya merupakan kelompok yang mengharapkan kejatuhan rezim Putin.
"Mereka berharap mereka dapat berkontribusi pada kejatuhan rezim Putin dengan cara-cara kecil. Namun pada saat yang sama, kita harus menyadari bahwa kelompok-kelompok ini bukan kekuatan independen. Mereka dikendalikan oleh intelijen militer Ukraina," ucap Galeotti.
Meski begitu, penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, berulang kali menegaskan Kyiv tak ada hubungannya dengan serangan tersebut.
Juru bicara Freedom of Rusia Legion, Alexei Baranovsky, juga mengatakan serangan di Belgorod tak ada sangkut pautnya dengan otoritas Ukraina.
Meski begitu, ia mengakui bahwa kelompoknya merupakan bagian dari Legiun Internasional Ukraina. Dengan demikian, mereka juga bagian dari angkatan bersenjata negara itu dalam memerangi Rusia.
"Ini adalah langkah pertama dalam tujuan utama menggulingkan rezim Putin melalui kekuatan bersenjata. Tidak ada alternatif lain," katanya.
(blq/has)