Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo menelusuri delapan orang diduga warga negara Indonesia (WNI) yang dideportasi Jepang karena kedapatan naik kereta cepat Shinkansen tanpa tiket.
Upaya itu dilakukan KBRI menyusul video viral yang beredar di media sosial memperlihatkan delapan orang diduga WNI menerobos masuk kereta Shinkansen tanpa tiket dengan jumlah semestinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Tokyo, Meinarti Fauzi, mengatakan hingga kini pihaknya belum mendapat informasi terkait kasus tersebut.
"KBRI Tokyo masih terus menelusuri kebenaran informasi dari kabar yang beredar di sosial media tersebut dengan menelusuri pemberitaan resmi di Jepang baik dari media yang berbahasa Jepang maupun Inggris, serta berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait," kata Meinarti kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/5).
Mereka lantas mengimbau WNI di Jepang untuk mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku.
KBRI Tokyo juga menyampaikan pihak berwenang Jepang berhak menindak jika memang warga asing melanggar hukum.
Sebelumnya, marak pemberitaan di media sosial soal video yang menunjukkan delapan orang diduga WNI melintasi gerbang tiket dengan cara yang tak seharusnya. Rekaman ini beredar luas di Twitter, Instagram, dan TikTok.
Mereka diduga tak memiliki tiket kereta cepat Shinkansen dengan jumlah yang semestinya.
Video lain menunjukkan sejumlah terduga WNI calon penumpang Shinkansen diperiksa petugas terkait aksi itu.
(rds)