Wagner Samakan Ketangguhan Pasukan Ukraina dengan Uni Soviet-NATO

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2023 09:46 WIB
Tentara bayaran Rusia, Wagner Group, memuji pasukan Ukraina sebagai salah satu pasukan terbaik di dunia hingga menyamakan ketangguhan mereka dengan NATO.
Tentara bayaran Rusia, Wagner Group, memuji pasukan Ukraina sebagai salah satu pasukan terbaik di dunia hingga menyamakan ketangguhan mereka dengan NATO. (AP/Kostiantyn Liberov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bos tentara bayaran Rusia, Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, menyamakan pasukan Ukraina dengan pasukan Uni Soviet dan NATO.

Hal itu disampaikan saat ia bicara mengenai pasukan Rusia yang tidak siap melawan pasukan Kyiv, bahkan ketika berada di wilayah mereka sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prigozhin, prajurit Ukraina "sangat terorganisir, sangat terlatih", dan memiliki intelijen "di level tertinggi."

"Mereka dapat mengoperasikan sistem militer apapun dengan kesuksesan yang sama dengan yang dicapai oleh Soviet atau NATO," kata Prigozhin dalam wawancara bersama blogger Rusia, Konstantin Dolgov.

Karena keunggulan tersebut, Prigozhin lantas memuji pasukan Ukraina sebagai salah satu prajurit terkuat di dunia.

"Saya percaya Ukraina saat ini adalah salah satu prajurit terkuat di dunia," ucap Prigozhin seperti dikutip CNN, Rabu (24/5).

[Gambas:Video CNN]

Puja-puji Prigozhin ini terlontar saat Rusia mengalami "guncangan" dalam beberapa waktu terakhir karena diserang oleh warganya sendiri di daerah perbatasan.

Dua kelompok anti-Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Freedom of Rusia Legion dan Korps Relawan Rusia, mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Belgorod pada awal pekan ini, yang memicu kemarahan dan kebingungan di antara pakar militer Moskow.

Saat ditanya mengenai serangan ini, Prigozhin menyampaikan pasukan pertahanan Rusia "sama sekali tidak siap untuk melawan mereka dalam bentuk maupun formasi apapun."

"Kami di sini bersama Ukraina, yang merupakan musuh kami, di tengah peperangan, kelompok Korps Sukarelawan Rusia datang dengan mudah dan melewati [perbatasan] dengan tank-tank dan APC tanpa kesulitan apapun dan membuat video mereka sendiri," ujar Prigozhin.

Selama ini, Prigozhin sebenarnya sudah sering mengkritik militer Rusia. Kritikan itu diberikan seiring dengan upayanya merebut kekuasaan melawan komandan militer Kremlin di timur Ukraina.

Awal bulan ini, misalnya, Prigozhin menyalahkan kepala pertahanan Rusia atas puluhan ribu prajurit Wagner yang menjadi korban karena tak punya cukup amunisi untuk bertarung di medan perang.

Namun, pernyataannya kepada Dolgov kali ini seolah menjadi peringatan khusus untuk sekutu Putin.

Prigozhin mewanti-wanti jika Rusia terus mengalami kerugian, maka "segala perpecahan ini dapat berakhir dengan revolusi, seperti pada 1917."

Ia lantas menggambarkan potensi situasi jika warga mulai murka karena melihat saudara mereka tewas di medan perang.

"Pertama para prajurit akan bangkit, dan setelah itu orang yang mereka cintai bangkit. Salah jika kita berpikir bahwa ada ratusan dari mereka," katanya.

"Sudah ada puluhan ribu dari mereka, dan kerabat dari mereka yang terbunuh. Mungkin akan ada ratusan ribu. Kita tidak bisa menghindarinya."

Seiring dengan hal tersebut, Prigozhin pun kembali mendesak Rusia untuk meningkatkan kemampuan para prajurit dalam berperang demi bisa mengalahkan Ukraina.

Dia bahkan menyerukan Putin untuk segera "mengumumkan darurat militer dan gelombang mobilisasi baru."

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER