Pada 13 Mei, Jerman mengumumkan bahwa mereka akan memasok Ukraina dengan paket bantuan senilai hampir US$3 miliar atau setara Rp45 miliar.
Dilansir CNN, paket tersebut kemungkinan mencakup berbagai perangkat keras militer, termasuk kendaraan lapis baja, 30 tank Leopard, drone pengintai, dan amunisi.
"Dengan kontribusi berharga berupa material yang sangat dibutuhkan ini, kami sekali lagi menunjukkan bahwa Jerman serius dalam mendukung mereka," kata Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen mengatakan Denmark akan memberikan 1,7 miliar crown atau setara Rp3,7 miliar kepada Ukraina untuk membantu negara itu bertahan melawan Rusia.
Reuters melaporkan Denmark juga akan menyumbangkan sejumlah peralatan militer ke Kyiv.
Setelah Zelensky mendarat di Checkers Court, Inggris menyatakan bakal memberikan Ukraina ratusan rudal pertahanan udara, serta "pesawat penyerang jarak jauh" dengan jangkauan lebih dari 200 kilometer.
Ini merupakan bantuan senjata kesekian Inggris, yang sejak awal secara terbuka memasok Kyiv dengan rudal jelajah jarak jauh untuk menumpas pasukan Kremlin.
Sepekan sebelumnya, Inggris juga mengumumkan telah mengirim rudal jelajah Storm Shadow ke Ukraina, dengan jarak tempuh lebih dari 250 kilometer, demikian dilaporkan Al Jazeera.
Pada 5 Mei lalu, Dewan Uni Eropa menyetujui rencana alokasi 1 miliar euro atau setara Rp16 miliar untuk pembelian peluru artileri dan rudal untuk Ukraina, demikian dilaporkan Kyiv Post.
Kanada juga mengumumkan bantuan militer untuk Ukraina sekitar US$39 juta atau setara Rp583 miliar.
Seperti dilansir di laman resmi pemerintah Kanada, bantuan tersebut mencakup senapan kaliber, amunisi, hingga set radio.
(blq/has)