Kapal induk China, Shandong, dilaporkan berlayar melintasi perairan Selat Taiwan dengan dikawal dua kapal lainnya pada Sabtu (27/5).
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan peristiwa itu menimbulkan ketegangan militer baru atas pulau yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya sendiri itu.
Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, kapal induk Shandong yang mulai beroperasi pada 2019 lalu itu telah berlayar ke arah utara pada siang hari waktu setempat. Kapal tersebut melintasi selat dengan menempel di garis median.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Militer Taiwan memantau secara ketat kelompok itu menggunakan kapal dan pesawatnya sendiri dan menanggapi dengan tepat," kata Kementerian Pertahanan Taiwan seperti dilansir dari Reuters.
Kendati demikian, belum ada keterangan resmi dari Kementerian Pertahanan China terkait aktivitas kapal induk Shandong tersebut. Militer China pun tidak menyebutkan agenda pelayaran di Selat Taiwan itu dalam akun resmi sosial media mereka.
Kapal Induk Shandong berpartisipasi dalam latihan militer China di sekitar Taiwan pada bulan lalu. Kapal tersebut beroperasi di Pasifik barat.
Pada Maret tahun lalu, kapal induk Shandong berlayar melalui Selat Taiwan, hanya beberapa jam sebelum presiden China dan Amerika Serikat dijadwalkan melakukan pembicaraan.
China melanjutkan kegiatan militer dalam skala yang lebih kecil di sekitar Taiwan setelah secara resmi mengakhiri latihan perangnya bulan lalu.
Pada hari ini, Sabtu (27/5), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan selama 24 jam sebelumnya, delapan jet tempur China telah melintasi garis median selat itu. Aktivitas itu kerap dilakukan pesawat perang China sejak latihan perang sebelumnya Agustus lalu.
China tidak pernah memungkiri akan menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan kembali di bawah kendalinya.
Pemerintah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membantah klaim kedaulatan Beijing. Ia mengatakan hanya rakyat pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.
(lna/sfr)