Calon presiden saingan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Kemal Kilicdaroglu menegaskan akan terus memperjuangkan "demokrasi sejati" di Turki meski kalah dalam putaran kedua pemilu pada Minggu (28/5).
"Dalam pemilu kali ini, keinginan rakyat untuk mengubah pemerintahan otoriter menjadi jelas terlepas dari semua tekanan," kata Kilicdaroglu dalam pidatonya di markas besar partainya, Partai Rakyat Republik (CHP) di Ankara pada Minggu malam usai hasil hitung cepat pemilu mendekati rampung.
Meski pidatonya menggemakan konsesi, Kilicdaroglu tak langsung mengakui kekalahannya dari Erdogan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus 74 tahun itu bahkan mengaku sedih dengan hasil pemilu hari ini.
"Apa yang benar-benar membuat saya sedih adalah hari-hari sulit menanti di depan bagi negara kita," ucap Kilicdaroglu seperti dikutip CNN.
"Ini adalah periode pemilu yang paling tidak adil dalam sejarah kita. Kami tidak tunduk pada iklim ketakutan," paparnya menambahkan.
(blq/rds)