Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Eko Hartono, membeberkan upaya antisipasi pemerintah bagi jemaah haji Indonesia menyusul suhu yang diprediksi mencapai 49 derajat celsius saat musim haji.
Ibadah haji mulai digelar pada 27 Juni hingga 1 Juli. Di tengah gelombang panas itu, Eko mengatakan Indonesia telah menyiapkan langkah mitigasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim kesehatan sudah diminta lebih waspada apalagi 2023 akan ada 67.000 jemaah haji lansia," kata Eko kepada CNNIndonesia.com, Selasa (31/5) malam waktu setempat.
Lebih lanjut, dia menjelaskan pemerintah Indonesia menyediakan tenda medical center.
"Di tenda jemaah kita ada medical center," ujar Eko.
Eko juga mengimbau jemaah haji Indonesia menjaga kesehatan dengan minum air putih yang cukup, konsumsi banyak buah, dan tak berlama-lama di bawah terik matahari.
Ia melanjutkan, penggunaan payung, kacamata, dan water spray, akan membantu para jemaah terhindar dari panas.
Belakangan, Saudi dilanda cuaca ekstrem. Eko mengatakan suhu terus naik bahkan sempat mencapai 41 derajat celsius.
Ia juga mengungkapkan kemungkinan saat haji berlangsung suhu mencapai sekitar 49 derajat celsius.
"Sekarang sekitar 41 derajat celsius, dan nanti pas haji sekitar 49 derajat,"ungkap Eko.
Saudi juga mengalami fluktuasi cuaca. Pekan lalu, Pusat Meteorologi Nasional (NCM) memperingatkan kemungkinan terjadi hujan badai hingga hujan es dari 26 hingga 31 Mei di sejumlah wilayah.
Wilayah itu di antaranya di Asir, Al Baha, Mekkah, Jaza, dan Tabuk, demikian dikutip Saudi Gazette.
(isa/bac)