Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyebut invasi ke Ukraina sebagai kegagalan strategis Rusia.
Menurut Blinken, alih-alih mendominasi, Rusia malah terlihat semakin terpuruk akibat sanksi dan isolasi internasional imbas invasinya ke Ukraina yang melanggar hukum internasional.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perang Presiden Putin di Ukraina telah menjadi kegagalan strategis, di mana sangat mengurangi kekuatan militer, ekonomi, dan diplomatik Rusia serta pengaruhnya selama bertahun-tahun ke depan," ucap Blinken dalam pidatonya di Helsinki pada Jumat (2/6).
"Ketika Anda melihat tujuan dan sasaran strategis jangka panjang Presiden Putin, tidak diragukan lagi: Rusia jauh lebih buruk hari ini daripada sebelum invasi skala penuh," paparnya menambahkan.
Blinken juga menuturkan Kremlin sering mengklaim memiliki militer terkuat kedua di dunia.
"Dan banyak yang mempercayainya. Saat ini, banyak yang melihat militer Rusia sebagai yang terkuat kedua di Ukraina," ucap Blinken disambut tawa para hadirin seperti dikutip AFP.
Belakangan, laporan soal pasukan Rusia makin kewalahan terus santer terdengar. Tentara bayaran Rusia, Wagner Group, bahkan membeberkan banyak dari pasukan Putin yang mengabaikan pos-pos penjagaan hingga kabur dari medan perang.
Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin bahkan memuji prajurit Ukraina yang dinilainya punya kemampuan berperang sekelas tentara Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) hingga Uni Soviet.
Militer Ukraina bahkan mencatat setidaknya 208 ribu tentara Rusia gugur di medan perang sejak invasi ke Ukraina berlangsung pada 22 Februari 2022.
(rds)