Bos Pasukan Bayaran Wagner Akui Sempat Cekcok dengan Pimpinan Chechen

CNN Indonesia
Minggu, 04 Jun 2023 12:50 WIB
Bos pasukan bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengaku sempat cekcok dengan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov.
Bos Wagner Yevgeny Prigozhin akui sempat cekcok dengan pemimpin Chechen Ramzan Kadyrov. (AFP/SERGEI ILNITSKY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bos pasukan bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengaku sempat cekcok dengan pemimpin Chechen Ramzan Kadyrov.

Melansir CNN, Prigozhin mengatakan konflik tersebut muncul lantaran ia mengkritik Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena faksi Kremlin ingin membenturkan atau membuat dirinya dan kepemimpinan Chechen bermusuhan.

"Faksi Kremlin yang tidak dikenal itu menghancurkan Rusia dan mencoba membuat permusuhan antara saya dan kepemimpinan Chechnya," ujar Prigozhin dalam unggahan di Telegram, Sabtu (03/5).

[Gambas:Video CNN]

Akan tetapi, kata dia, saat ini permasalahan sudah selesai. Menurutnya, kritik tersebut dia keluarkan lantaran menteri pertahanan dan kepala staf umum Rusia tak bekerja dengan benar.

"Mereka tidak melakukan tugas dengan benar," tuturnya.

Dia mengaku sudah berulang kali mengancam kepemimpinan militer Rusia selama pertempuran di kota timur Bakhmut. Dirinya juga mengatakan para petinggi Rusia tak menyediakan cukup amunisi.

"Mereka tidak memberi kami peluru, dan inilah alasan mengapa begitu banyak orang yang saya bunuh," ucapnya.

Dirinya mengaku tidak pernah berbicara negatif soal Ramzan Kadyrov. Pasalnya, dia tidak ingin membangkitkan konflik etnis.

Sebelumnya, dia juga menilai permainan berbahaya merupakan hal biasa di Kremlin. Menurutnya, fraksi itu menghancurkan Rusia tanpa tahu apa yang sedang dilakukan.

"Jika Kementerian Pertahanan tidak segera menghentikan perebutan wilayah Federasi Rusia di wilayah Belgorod, kami (unit Wagner) akan datang ke wilayah itu untuk melindungi rakyat," tegasnya.

"Kami tidak akan menunggu undangan," ujar Prigozhin.

(psr/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER