Bocah Palestina Usia 3 Tahun Meninggal usai Ditembak Pasukan Israel

tim | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jun 2023 18:26 WIB
Bocah Palestina Muhammad al-Tamimi meninggal dunia beberapa hari setelah terkena tembakan pasukan Israel. Foto: AP/Nasser Nasser
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang anak laki-laki Palestina berusia tiga tahun, Muhammad Haitham al-Tamimi, meninggal dunia pada Senin (5/6), beberapa hari setelah ditembak pasukan Israel di Tepi Barat.

al-Tamimi terkena tembakan pada Kamis (1/6) malam waktu setempat, di dekat pemukiman Israel di Neveh Tzuf, sebelah utara Yerusalem di Tepi Barat.

Penembakan terjadi ketika ayah dari anak tersebut, Haitham Tamimi, mengatakan dia akan mengunjungi saudara laki-lakinya. Nahas, dia dan sang anak ditembak.

"Begitu saya menyalakan mobil, saya mendengar suara tembakan dan melihat tentara Israel keluar dari menara militer," kata Tamimi, seperti dikutip CNN.

Dia menambahkan, "Saya melihat Muhammad dan tidak percaya apa yang saya lihat. Dia ditembak di kepala dan ada darah di sekujur tubuhnya."

Saat berusaha menyelamatkan sang anak, Haitham Tamimi baru menyadari dirinya pun terkena tembakan di bahu kanan.

"Orang-orang datang dengan cepat dan membawa kami berdua dengan mobil mereka. Saat itu ambulans dan helikopter datang, membawa Muhammad ke rumah sakit," ujarnya.

Meski sudah dirawat secara intensif di rumah sakit Sheba-Tel Hashomer di Israel, nyawa bocah tersebut tidak tertolong. Ia meninggal dunia pada Senin (5/6) kemarin.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), saat itu pasukannya menembak untuk merespons serangan orang-orang bersenjata yang menembaki Neveh Tzuf.

Akibat penembakan itu, dua orang Palestina dan anak berusia tiga tahun terkena tembakan.

"IDF menyesali kerugian ini dan berkomitmen untuk melakukan segala daya untuk mencegah insiden semacam itu. Insiden ini sedang ditinjau," demikian pernyataan IDF pekan lalu.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk penembakan terhadap Tamimi sebagai "kejahatan keji terhadap kemanusiaan". Palestina juga menuntut penyelidikan internasional atas kejahatan ini dan anak-anak Palestina lainnya.

(dna/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK