Desas-desus mengenai kemungkinan pembukaan kembali perbatasan antara Korut dan Rusia memang membuat warga Pyongyang di Kremlin cemas bakal dipulangkan.
"Mereka takut bahwa ketika mereka kembali ke Korea Utara, mereka akan kembali ke kehidupan di mana mereka terisolasi dari dunia luar," kata seorang sumber anonim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut profesor di Universitas Dong-A Busan, Kang Dong Wan, ketakutan untuk kembali ke salah satu negara paling terisolasi di dunia itu sudah terlihat jelas di antara komunitas pekerja dan pejabat Korut di Vladivostok.
"Para pekerja Korut yang saya temui di Vladivostok berada dalam situasi yang keras dan cukup gelisah," ujar Kang.
"Jika [pembukaan kembali perbatasan Rusia dan Korut] terjadi, ada banyak kemungkinan bahwa keluarga pekerja dan diplomat Korut akan kembali ke Korut. Jadi, mereka mungkin menilai satu-satunya kesempatan untuk melarikan diri dari Korut adalah sekarang."
Menurut surat kabar Dong-A Ilbo Korea Selatan, kantor kepresidenan di Seoul telah mengonfirmasi bahwa ibu dan anak itu hilang dan agen-agen di Korsel terkait kini tengah mencari mereka. Sejauh ini, mereka belum melakukan kontak dengan otoritas Korea Selatan.
Seorang pejabat di kantor terkait mengatakan kepada Dong-A bahwa kasus ini "belum pada tahap di mana mereka mencoba mencari suaka di Korea Selatan, sejauh yang saya tahu."
(blq/bac)