Kenapa Misi Damai untuk Perang Rusia vs Ukraina Sulit Tercapai?

CNN Indonesia
Sabtu, 10 Jun 2023 10:10 WIB
Kenapa begitu sulit untuk melakukan misi damai pada perang Rusia vs Ukraina sulit tercapai?
Pasukan Ukraina saat bertempur di Bakhmut. (AP/)

Terlepas dari peace plan itu, kondisi hari ini tak menunjukkan tanda-tanda Rusia dan Ukraina lelah.

Ukraina masih bertekad mempertahankan wilayah dan mengusir pasukan musuh. Sementara itu, Rusia tak mungkin mundur, sebab bisa memicu gejolak politik dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Airlangga, Radityo Dharmaputro, sepakat dengan Waffaa. Ia menilai Ukraina masih gigih mempertahankan wilayahnya.

"Tidak mungkin Ukraina menyerah karena itu tanah airnya," ungkap dia.

Radityo juga mengatakan sejumlah proposal damai dari beberapa negara cenderung menguntungkan Rusia, termasuk usulan Prabowo.

Ia lantas menjelaskan jika dalam kajian konflik, proposal damai merupakan tahapan tengah. Tahap awal yang mesti ditempuh adalah gencatan senjata.

Setelah itu, Radityo menjelaskan apabila sudah mencapai kesepakatan, ada pihak ketiga yang memastikan tak ada pelanggaran.

Menyoal pihak ketiga, lanjut dia, harus ada beberapa negara yang bersatu, misalnya Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Turki, Israel, dan China. Negara-negara ini mengawasi Rusia dan Ukraina untuk mematuhi perjanjian.

"Tapi, Rusia belum tentu mau," ujar dia.

Rusia dan Ukraina sempat beberapa kali terlibat negosiasi. Namun, baru sebatas tingkat menteri dan gagal mencapai gencatan senjata.

Radityo menilai sejauh ini belum ada irisan ide yang memungkinkan ada perdamaian. Waffaa juga punya pandangan serupa.

"Belum ada cukup preseden untuk kedua pihak dapat mencapai kesepakatan, karena isu kepercayaan masih rendah, apalagi karena trauma pelanggaran HAM di beberapa lokasi yang dilakukan agresor," ujar Waffaa.

(isa/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER