TV Rusia Sebut Putin Perlu Bantuan Jutaan Tentara China Lawan Ukraina
Pembawa acara televisi Rusia mengatakan jutaan tentara China "dibutuhkan" untuk membantu invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.
Pembawa acara program TV 60 Minutes, Olga Skabeyeva, mengatakan Rusia harus memperkuat militernya kala bergulat menghadapi perlawanan terbaru Ukraina yang ingin merebut kembali sejumlah daerahnya.
Dalam kesempatan itu, Skabeyeva juga menyerukan jutaan pasukan China untuk bergabung dalam perang Rusia-Ukraina. Ia menyinggung insiden di Belgorod, perbatasan Rusia, baru-baru ini sebagai alasan mengapa Moskow membutuhkan lebih banyak tentara di Ukraina.
"Jangan menganggap remeh dua atau tiga juta tentara China. Itu lah yang dibutuhkan (Rusia) sekarang. Saya melihat wilayah Belgorod dan memikirkan betapa kita kekurangan tentara China," ucap Skabeyeva seperti dikutip Newsweek pada Minggu (11/6).
Video pernyataan Skabeyeva itu pun diunggah di akun Twitter seorang penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, pada Minggu pagi.
China memang merupakan salah satu sekutu dekat Rusia. Sejak invasi ke Ukraina berlangsung, relasi Rusia dan China juga dinilai banyak pihak kian mesra.
Banyak negara terutama negara Barat mengutuk keras sampai mengisolasi Rusia akibat invasinya ke Ukraina sejak Februari 2022 lalu. Di sisi lain, China berupa mengambil sikap yang lebih ramah dan simpatik terhadap Putin dengan tak menjatuhkan sanksi kepada Rusia seperti negara lainnya.
China juga sampai saat ini belum mengecam invasi Rusia. Meski begitu, Beijing terus mendesak Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan konflik dengan dialog dan menawarkan diri untuk menjadi mediator.
China juga sampai saat ini belum menunjukkan indikasinya untuk membantu Rusia dalam menginvasi Ukraina, apalagi menerjunkan langsung tentaranya ke negara eks Uni Soviet itu untuk membantu Moskow.
(rds/bac)