Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial Arab Saudi bakal melarang seluruh karyawan di sektor swasta bekerja di bawah terik matahari tanpa naungan dari 15 Juni hingga 15 September.
Kementerian SDM Saudi meminta perusahaan mengatur jam kerja selama periode tersebut. Mereka juga mengimbau agar keputusan itu diterapkan untuk membatasi cedera dan penyakit sehingga produktivitas terjaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini, badan meteorologi Arab Saudi merilis bahwa kondisi cuaca ekstrem akan berlangsung selama 15 Juni sampai 15 September hingga membuat suhu melonjak drastis dari biasanya.
Karena itu, pemerintah merilis panduan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja untuk mencegah risiko paparan sinar matahari dan tekanan panas.
Keputusan itu diambil untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan di sektor swasta, demikian dikutip Arab News.
Langkah tersebut juga muncul di tengah cuaca panas ekstrem Saudi yang mencapai lebih dari 40 derajat celsius.
Di Mekkah cuaca hari ini tercatat 40 derajat celsius, sementara di Madinah mencapai 42 derajat celsius.
Saudi juga telah meluncurkan mekanisme baru dalam menghadapi cuaca panas di negara tersebut.
Peluncuran itu muncul dalam acara loka karya nasional terkait mekanisme peringatan berjudul "Kerja sama dan melaporkan kondisi cuaca" pada Senin.
Dalam acara itu, CEO Pusat Meteorologi Nasional Ayman Ghulam menekankan pihaknya terus berusaha menggunakan praktik, teknologi, dan output terbaik untuk melayani semua penerima manfaat.
Dia mengatakan lembaga siap bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran publik soal kondisi cuaca dan cara menghadapinya.
Ghulam juga mengatakan badan meteorologi siap mengembangkan layanan, program, dan proses yang membantu memberikan informasi paling akurat untuk menangani kondisi cuaca dengan tepat, demikian dikutip Saudi Gazette.
(isa/rds/bac)