Unit pasukan operasi khusus Ukraina yang bisa disebut unit rahasia atau 'siluman' mengklaim berhasil menggebuk pasukan Rusia di timur negara itu, Bakhmut.
Pada awal Maret saat pertempuran sengit terjadi di Bakhmut, Brabus dan timnya menyelinap lewat hutan ke garis depan medan panas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika itu, intelijen Ukraina memberi sinyal bahwa pasukan Rusia sedang melakukan pertukaran tempat. Brabus dan kelompoknya langsung terlibat baku tembak sengit dengan pasukan terjun payung Rusia.
"Mereka mendapat [tembakan] kembali dari kami, semua senjata menyala-nyala," kata dia dengan mata berbinar, seperti dikutip CNN, Kamis (15/6).
Tugas Brabus dan kelompoknya saat itu adalah menggebuk pasukan terjun payung Rusia. Dia berhasil membunuh tujuh personel pasukan musuh.
"Kami adalah kelompok pengintai, pengalihan. Kami melakukan pengintaian, kami mendapat [informasi] intelijen, kami mempersiapkan operasi," ujar dia.
Operasi terus berlanjut hingga Mei. Ketika itu, Brabus menggunakan senjata berdaya ledak tinggi minim suara, senapan berat era Uni Soviet 12,7, untuk menyerang pasukan Rusia.
"Dengan [senjata] ini, saya membunuh banyak tentara Rusia, banyak sekali," ujar Brabus.
Sejak Brabus dan kelompoknya berada di Bakhmut, para komandan Rusia mulai geram.
Kelompok rahasia ini berada di naungan organisasi intelijen Ukraina. Mereka beroperasi di malam hari untuk melawan pasukan Rusia.
Unit tersebut berisi orang-orang Ukraina, eks tentara yang punya keterampilan khusus.
Di awal perang, ada peran besar kelompok kecil yang bisa berperang secara diam-diam melawan Rusia, dan itulah mereka.
"Karena wilayah Kyiv, wilayah Chernihiv, wilayah Sumy adalah kawasan hutan, jadi, peran kelompok kecil itu penting dan berkemang pesat," kata Brabus.
Di awal invasi, sekelompok orang itu dipersenjatai dengan roket anti-tank seperti NLAW dan Javelin. Senjata tersebut bisa dioperasikan satu orang dan diluncurkan hanya dari bahu.
Mereka berkontribusi menahan laju pergerakan pasukan Rusia. Sejak saat itu, mereka digabungkan menjadi unit pengintai. Beberapa orang bahkan ditarik ke struktur tentara formal.
Orang-orang itu bekerja dengan gaya perang partisan atau freewheeling. Strategi ini lebih berpotensi kehilangan nyawa.
Banyak yang tewas, dan mereka yang bertahan mengerjakan tugas taktis dan strategis: membunuh perwira Rusia untuk menjatuhkan moral tentara Rusia.
(isa/bac)