Temu Xi Jinping, Presiden Palestina Dukung Kebijakan China soal Uighur

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2023 12:57 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyuarakan dukungan terhadap kebijakan "keras" China di Xinjiang, kampung jutaan etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyuarakan dukungan terhadap kebijakan "keras" China di Xinjiang, kampung jutaan etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya. (AFP/JADE GAO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyuarakan dukungan terhadap kebijakan China di Xinjiang kampung bagi jutaan etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya.

Dukungan itu diutarakan Abbas dalam pernyataan bersamanya dengan Presiden China Xi Jinping saat berkunjung ke Beijing pada Rabu (14/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan itu, Abbas dan Xi sepakat bahwa "masalah terkait Xinjiang sama sekali bukan soal hak asasi manusia, tetapi terorisme, deradikalisasi, dan anti-separatisme."

"Palestina dengan tegas menentang campur tangan dalam urusan dalam negeri China dengan dalih masalah terkait Xinjiang," bunyi pernyataan bersama itu.

Abbas juga menyatakan dukungan Palestina untuk China terkait isu Taiwan dan Hong Kong. Dalam pernyataan itu, ia menegaskan pemerintahan Xi sebagai "satu-satunya yang sah memimpin seluruh China."

Selama ini, China terus disorot soal dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang. Sejak beberapa tahun terakhir, sejumlah kelompok HAM internasional melaporkan China menahan jutaan etnis Uighur di penampungan layaknya kamp konsentrasi.

[Gambas:Video CNN]

Jutaan etnis Uighur itu disebut menerima indoktrinisasi. Beberapa laporan mengungkap tindakan kekerasan hingga diskriminasi sistematis kerap diterima warga Uighur di Xinjiang.

Pemerintah China juga dilaporkan membatasi aktivitas keagamaan umat Muslim di wilayah itu.

Komunitas internasional berulang kali mengutarakan kekhawatiran hingga kecaman terhadap dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang ini.
Sementara itu, China membantah telah melakukan pelanggaran HAM di wilayahnya sendiri. Beijing mengaku memang menampung banyak warga Uighur di kamp penampungan.

Namun, berdalih kamp itu dibentuk sebagai tempat pelatihan pendidikan vokasi bagi warga Uighur yang mayoritas tidak mengenyam pendidikan tinggi agar memiliki keahlian.

Pernyataan bersama Abbas dan Xi soal Xinjiang ini cukup mengejutkan lantaran Palestina merupakan negara Muslim.

Namun, relasi Palestina dan China memang semakin mesra dalam beberapa tahun terakhir. Akhir tahun lalu, Xi juga bertemu dengan Abbas di Riyadh, Arab Saudi, dan menegaskan komitmen China untuk membantu Palestina.

Xi bahkan menegaskan dukungannya terhadap pembentukan negara Palestina dan keanggotaan penuh Ramallah di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Palestina dan China juga menyepakati penguatan kerja sama strategis selama latawan empat hari Abbas di Beijing.

Menurut profesor kebijakan luar negeri China di Universitas Hacettepe Turki, Erkin Ekrem, sikap dukungan Palestina soal kebijakan Xinjiang tidak lah mengejutkan.

Menurut Ekrem, meski Palestina memiliki alasan mendukung Uighur, mendukung China akan lebih menguntungkan kepentingan nasional Ramallah.

"Masalah Uighur tidak sejalan dengan kepentingan Palestina. Oleh karena itu, perhatian utama di sini adalah kepentingan nasional Palestina," papar Ekrem seperti dikutip Radio Free Asia.

"Manfaat yang bisa mereka peroleh dari China lebih besar daripada keuntungan mendukung Uighur. Dalam situasi seperti ini, masalah Uighur, terlepas dari fakta Uighur adalah saudara Muslim, bukan lah prioritas bagi mereka," ujarnya menambahkan.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER