Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengatakan hubungan Negeri Tirai Bambu dengan Amerika Serikat menghadapi tantangan dan kesulitan baru.
Pernyataan itu terungkap saat Qin berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken via telepon pada Rabu (14/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak awal tahun, hubungan China-Amerika telah menghadapi kesulitan dan tantangan baru," kata Qin dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, seperti dikutip AFP.
Ia lalu berujar, "Itu jelas siapa yang bertanggung jawab."
Lebih lanjut, Qin mengatakan China selalu memperhatikan dan mengelola hubungan kedua negara sesuai dengan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Percakapan Qin dan Blinken terjadi di tengah rencana kunjungan Menlu AS itu ke China yang diperkirakan pada akhir pekan ini atau Minggu (18/6).
Pertemuan pemerintah China dan AS sebelumnya terjadi pada November 2022. Ketika itu, Presiden Xi Jinping dan Presiden Joe Biden menggelar pertemuan bilateral di Bali, jelang konferensi tingkat tinggi (KTT) G20.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat untuk menghentikan ketegangan yang kian panas dan merencanakan kunjungan Blinken ke Beijing.
Blinken mulanya dijadwalkan mengunjungi China pada Februari. Namun, rencana ini tertunda lantaran ribut-ribut soal balon udara yang juga diduga mata-mata milik China berterbangan di wilayah AS.
China dan AS sering berselisih karena berbagai isu, mulai saling tuding pemerintah melanggar hak asasi manusia, soal perdagangan, teknologi, hingga Taiwan.
Khusus soal Taiwan, China kerap murka lantaran AS seperti abai dengan peringatan Beijing agar pejabat mereka tak berkunjung ke Taipei.
(isa/bac)