Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengklaim tidak ada kemudahan khusus bagi Ukraina sehingga negara tersebut harus memenuhi standar yang sama dengan negara yang lain terkait keanggotaannya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Tidak. Karena mereka harus memenuhi standar yang sama. Jadi saya tidak akan membuatnya lebih mudah," kata Biden melansir CNN, Minggu (18/6).
"Saya pikir mereka telah melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan menunjukkan kemampuan untuk berkoordinasi secara militer, tetapi ada masalah besar, apakah sistem mereka aman? Apakah tidak korup? Apakah sistem ini memenuhi semua standar yang dimiliki oleh semua orang, semua negara lain di NATO? Saya pikir itu akan terjadi. Saya pikir itu bisa. Tapi itu tidak otomatis," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Biden dan timnya dilaporkan tengah berdiskusi dengan sesama anggota NATO membahas bagaimana dan kapan Ukraina dapat bergabung.
Menurut laporan dari CNN pada Jumat (16/6), sebuah sumber yang mengetahui situasi ini mengatakan Biden tidak masalah dengan penghapusan salah satu syarat bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Menurut sumber tersebut, Biden akan bersedia membatalkan Rencana Aksi Keanggotaan (MAP) untuk Ukraina, yang digambarkan dalam sebuah perjanjian 2008 sebagai "langkah lanjutan bagi Ukraina... dalam perjalanan menuju keanggotaan."
MAP yang disebut sebagai "program nasihat, bantuan, dan dukungan praktis yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara yang ingin bergabung dengan Aliansi" adalah proses yang harus dilakukan negara-negara lain untuk bergabung dengan NATO.
Pencabutan ini akan menjadi sebuah langkah kecil dalam mempermudah akses Ukraina ke dalam aliansi negara tersebut.
Sumber tersebut mengatakan hal ini adalah bagian dari usulan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan telah didiskusikan saat ia bertemu dengan Biden di Washington awal pekan ini.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia memahami negaranya tidak dapat menjadi anggota NATO ketika masih dalam keadaan perang.
(lom/mik)