Sejumlah pemimpin Houthi, kelompok pemberontak di Yaman, meninggalkan ibu kota Sanaa menuju Arab Saudi untuk menunaikan haji.
Ini merupakan yang pertama kalinya sejak 2014 para pemimpin itu terbang dari Sanaa ke Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan Anadolu Agency, salah satu jemaah yang terbang yaitu Wakil Menteri Bimbingan, Allama Fouad Naji, dan negosiator Houthi, Yahya al-Razami, demikian dilaporkan kantor berita lokal, Saba.
Para pemimpin ini terbang dalam penerbangan yang membawa 275 jemaah haji Yaman pada Sabtu (17). Mereka berangkat dari bandara Sanaa ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji.
Sejauh ini, tidak ada komentar dari otoritas Saudi mengenai laporan tersebut.
Saudi untuk pertama kali dalam tujuh tahun membuka penerbangan bagi jemaah haji dari Yaman. Sebab sejak 2016, koalisi pimpinan Saudi memblokir bandara Sanaa sebagai bagian dari kampanye melawan pemberontak Houthi.
Pada 2014, Yaman dilanda kekerasan dan ketidakstabilan kala pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara termasuk ibu kota Sanaa.
Situasi pun memanas ketika koalisi militer pimpinan Saudi ikut berperang pada 2015. Saudi berada di pihak pemerintah Yaman dan ingin menggulingkan Houthi.
Pada Mei tahun lalu, bandara itu pun dibuka bagi penerbangan komersial ke Amman di bawah gencatan senjata yang dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebagai balasannya, Houthi diminta meninggalkan pengepungan mereka di Taiz.
Sementara itu, dilansir dari Arab News, pejabat pemerintah Yaman mengatakan 19.366 jemaah haji telah tiba di Saudi. Jumlah itu termasuk 18.173 jemaah yang memasuki Riyadh melalui perbatasan Al-Wadea.
Maskapai nasional Yaman melaporkan selain penerbangan pada Sabtu, ada pula dua penerbangan tambahan yang dijadwalkan pada Senin (19/6) dan Rabu (21/6) untuk mengangkut lebih banyak jemaah ke Saudi.
(blq/bac)