Nasib Tentara Bayaran Rusia sampai Pengganti Wagner Group di Ukraina
Nasib tentara bayaran Wagner Group di medan perang hingga kini masih dipertanyakan, usai bos Wagner Yevgeny Prigozhin memilih 'kabur' dari Rusia ke Belarus.
Prigozhin pindah ke Belarus setelah upaya pemberontakan yang ia lakukan selama akhir pekan lalu untuk menyerang pangkalan militer milik Rusia.
Selain itu Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, turut merespons situasi terkini yang terjadi di Rusia. Ia menyebut Indonesia siap berusaha menjadi penengah bagi tiap negara yang menghadapi konflik.
Berikut rangkumannya dalam Kilas Internasional pagi ini, Selasa (27/6).
1. Bos Pilih 'Kabur', Bagaimana Nasib Tentara Bayaran Wagner di Ukraina?
Bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, pindah ke Rusia menuju Belarus setelah melakukan upaya pemberontakan melawan Moskow.
Akibatnya kini nasib pasukan Wagner di medan perang seperti di Bakhmut, masih dipertanyakan. Belum jelas apakah Wagner tetap menjadi kekuatan tempur Rusia di masa mendatang.
Meski demikian para pengamat menilai status Wagner Group yang tak pasti bisa sedikit "melegakan" tentara Ukraina.
2. Khianati Rusia, Siapa Pengganti Wagner Group di Ukraina?
Wagner Group memberontak ke pemerintah Moskow, setelah menuding Kementerian Pertahanan Rusia menyerang kamp militer tentara bayaran tersebut.
Akibatnya Putin "membuang" bos Wagner ke Belarus, sementara pasukannya yang ikut memberontak diberikan pengampunan dan diizinkan menandatangani kontrak dengan Kemhan Rusia.
Setelah aksi tersebut, diperkirakan Wagner akan digantikan posisinya dengan pasukan khusus Chechen, Akhmat, yang telah menandatangani kontrak dengan Moskow.
3. Prabowo soal Situasi 'Panas' di Rusia: RI Siap Jadi Penengah
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menegaskan Indonesia siap menjadi penengah untuk membantu negara yang tengah menghadapi konflik.
"Dan saya kira kita sudah jelas. Kita berada di posisi yang menghormati ketentuan-ketentuan internasional, hukum internasional, sikap politik luar negeri kita sudah sangat jelas ya," kata Prabowo usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada Senin (26/6).
Prabowo mengatakan RI mengikuti dengan cermat perkembangan di Rusia.
"Tentunya kita (RI) memelihara hubungan baik dengan semua pihak dan kita selalu mencoba jadi, kita berusaha untuk menjadi penengah, jembatan kalau memungkinkan, kalau ada. Kalau ada hasrat dari kedua belah pihak. Tapi terus kita berusaha memberikan masukan-masukan yang baik," paparnya menambahkan.
(dna)