Bos Wagner Group: Menhan Rusia Tipu Putin dan Warga soal Ukraina

CNN Indonesia
Selasa, 27 Jun 2023 13:45 WIB
Bos tentara Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengaku Rusia sebenarnya tidak memiliki dasar yang dapat membenarkan diri dalam melancarkan invasi ke Ukraina.
Bos tentara Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengaku Rusia sebenarnya tidak memiliki dasar yang dapat membenarkan diri dalam melancarkan invasi ke Ukraina. (AP/Alexander Zemlianichenko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bos tentara Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengaku bahwa Rusia sebenarnya tidak memiliki dasar yang dapat membenarkan untuk melancarkan invasi ke Ukraina.

Menurut Prigozhin, Rusia sebenarnya tidak menghadapi ancaman keamanan dalam waktu dekat, bahkan tidak dari Ukraina dan Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) sekali pun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angkatan Bersenjata Ukraina tidak akan menyerang Rusia dengan NATO. Kementerian Pertahanan Rusia menipu publik dan Presiden (Vladimir Putin)," kata Prigozhin dalam unggahannya di media sosial pada Jumat akhir pekan lalu.

Pernyataan itu diunggah Prigozhin sehari sebelum melancarkan "kudeta" di Rusia dengan menyerbu markas militer di Rostov. Ia bahkan sempat memobilisasi pasukan Wagner Group menuju Moskow meski pada akhirnya batal.

Prigozhin telah lama mengkritik Kemhan Rusia yang dipimpin Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, sekutu dekat Putin.

Shoigu bahkan kerap disebut-sebut sebagai salah satu sosok yang mungkin menggantikan Putin ketika sang presiden lengser nanti.

[Gambas:Video CNN]

Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022 dengan dalih ekspansi NATO yang semakin meluas ke perbatasan Rusia.

Wagner Group pun menjadi salah satu pasukan paramiliter yang Rusia andalkan untuk membantu invasinya di Ukraina.

Saat ini, invasi Rusia ke Ukraina masih berlangsung meski banyak laporan menyebut pasukan Negeri Beruang Merah makin kewalahan dan berperang tanpa tujuan dan komando yang jelas.

Prigozhin pun menyalahkan kepemimpinan militer Rusia karena dinilai "merencanakan dengan buruk" invasi dan "mempermalukan" militer setelah serangkaian kemunduran Moskow di medan perang.

Prigozhin bahkan menyebut Menhan Shoigu hanya ingin Rusia berperang "demi promosi diri sekelompok bajingan."

"Shoigu membunuh ribuan tentara Rusia yang paling siap tempur di hari-hari pertama perang," ucap Prigozhin seperti dikutip The Moscow Times.

"Bajingan yang sakit jiwa memutuskan 'Tidak apa-apa kami akan memasukkan beberapa ribu orang Rusia lagi sebagai umpan meriam'. Mereka akan mati di bawah tembakan artileri, tetapi kami akan mendapatkan apa yang kami inginkan," paparnya menambahkan.

"Itulah mengapa ini (invasi Rusia ke Ukraina) menjadi perang yang berlarut-larut."

Sejak Wagner Group melancarkan "kudeta" terhadap militer Rusia, keberadaan Prigozhin belum diketahui.

Rusia mengonfirmasi pencabutan seluruh dakwaan terhadap Prigozhin dan tentaranya usai bernegosiasi. Sebagai gantinya, Prigozhin menghentikan mobilisasi tentaranya hingga bersedia mengasingkan diri keluar Rusia.

Namun, belakangan sejumlah pejabat Rusia mengatakan Badan Intelijen Keamanan (FSB) masih memproses penyelidikan terhadap Prigozhin.

Dengan begitu, Prigozhin masih menjadi target hukum Rusia dengan ancaman menghadapi hukuman 12-20 tahun penjara.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER