Putin 'Ampuni' Tentara Wagner Group usai Upaya 'Kudeta', Beri 3 Opsi

CNN Indonesia
Selasa, 27 Jun 2023 17:25 WIB
Presiden Vladimir Putin memberikan tiga opsi bagi pasukan Wagner Group usai melakukan upaya kudeta terhadap militer Rusia pada akhir pekan lalu. (AFP/Gavriil Grigorov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin berterima kasih kepada pasukan tentara swasta Wagner Group karena telah membatalkan mobilisasi pemberontakan pada akhir pekan lalu.

Alih-alih menghukum bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, dan prajuritnya usai menyerbu markas militer di Rostov, Putin malah mengapresiasi tentara swasta itu karena dianggap telah mengambil keputusan yang benar.

"Saya berterima kasih kepada para prajurit dan komandan Wagner Group yang telah mengambil satu-satunya keputusan yang tepat. Mereka tidak melakukan pertumpahan darah antara sesama saudara, mereka berhenti sebelum keluar batas," ucap Putin dalam pidato perdananya di publik pada Senin (26/6) usai pemberontakan Wagner Group.

Dalam kesempatan itu, Putin juga memberi tiga opsi bagi Wagner Group. Pertama, kesempatan untuk kembali berbakti pada Rusia dengan menandatangani kontrak di bawah Kementerian Pertahanan.

Kedua, Putin menawarkan pasukan Wagner Group agar keluar dari keanggotaan dan kembali kepada keluarga.

"(Kami memberikan) kesempatan untuk terus melayani Rusia dengan menandatangani kontrak di bawah Kemhan dan lembaga penegak hukum lainnya, atau kembali kepada keluarga dan kerabat Anda," ucap Putin seperti dikutip CNN.

Putin juga memberi opsi ketiga yakni mengizinkan pasukan Wagner Group pergi ke Belarusia, sekutu dekat Rusia.

"Siapa pun yang mau bisa pergi ke Belarusia," kata Putin.

Dalam pidato itu, Putin juga mengklaim telah memberikan perintah supaya menghindari pertumpahan darah selama pemberontakan bersenjata itu berlangsung.

"Sejak awal peristiwa, atas perintah saya, langkah-langkah diambil untuk menghindari pertumpahan darah besar-besaran," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi itu.

Putin juga menuding Barat dan Ukraina menginginkan warga Rusia saling bunuh. Namun, hal itu pada akhirnya tak terjadi. Sehingga, ia berterima kasih kepada warga Rusia yang telah bertahan.

"Justru pembunuhan saudara yang diinginkan musuh Rusia: baik neo-Nazi di Kyiv dan pelindung Barat mereka, dan segala macam pengkhianat nasional. Mereka ingin tentara Rusia saling membunuh," katanya.

"Terima kasih kepada warga Rusia atas daya tahan, persatuan, dan patriotismenya."

Bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin mengejutkan Rusia setelah mengerahkan pasukan untuk menduduki markas militer di Rostov pada Sabtu lalu. Ia bahkan sempat mengerahkan pasukan menuju Moskow sebagai bentuk pemberontakan terhadap rezim militer Rusia.

Namun, tak lama dari itu, Prigozhin menarik seluruh pasukannya dan membatalkan mobilisasi. Belakangan diketahui pembatalan mobilisasi itu berlangsung setelah Prigozhin dan pihak Kremlin bernegosiasi dimediasi oleh Belarusia, sekutu dekat Rusia.

Usai negosiasi, Prigozhin sepakat membatalkan pemberontakannya dan bersedia mengasingkan diri keluar Rusia.

Sementara itu, Kremlin mengonfirmasi akan mencabut seluruh tuntutan hukum terhadap Prigozhin dan tentaranya.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK