Dirjen Haji Klaim Pasokan Air Jemaah RI Cukup Usai Insiden Muzdalifah

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengklaim pasokan air bagi jemaah haji Indonesia cukup. Hal tersebut disampaikan setelah terjadi insiden jemaah asal Indonesia terlantar di Muzdalifah pada Rabu (28/6).

Menurutnya, pasokan air itu berasal dari kerja sama tim mereka dengan kementerian dan pemerintah Arab Saudi.

"Supply untuk air sudah cukup banyak, makanan juga buah-buahan roti. Bahkan kami juga meminta sisanya langsung ke Mina tak perlu lagi ke Muzdalifah," kata Hilman Latief kepada media di Muzdalifah, Rabu (28/6).

Menurut Hilman, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah bukan hanya dialami jemaah Indonesia melainkan Filipina, Malaysia, dan negara lainnya.

"Tapi memang, yang paling kentara itu dari Indonesia karena jumlah kita banyak sekali," ucapnya.

Setelah sempat terlantar berjam-jam di tengah terik matahari dan suhu begitu panas, jemaah haji Indonesia berangsur bisa menuju Mina. Hilman pun mengatakan bakal melakukan pengecekan ulang kondisi jemaah Indonesia di Mina.

"Nanti sampai di Mina karena penempatan juga harus diatur ulang kita akan cek ke maktab maktab yang ada di Mina apakah mereka menempati maktabnya sesuai yang sudah ditentukan atau tidak karena beberapa tempat itu sudah overcapacity, penuh, bahkan meluber ke mana-mana,"

"Tetapi yang nanti kami lakukan adalah apakah mereka betul jemaah di situ atau limpahan dari yang lain yang belum menempati yang sesungguhnya," tuturnya.

Terpisah, beberapa jemaah sempat mengeluhkan sulit mendapatkan air saat terlantar di Muzdalifah, seperti yang dialami Sri Mulyani. Ketika tertahan di Muzdalifah, ia mengaku kesulitan mendapatkan air

"Makan baru dapat setelah asar, air susah. Saya enggak tahu bagaimana keadaan maktab lain. Saya juga belum mandi sampai sekarang," kata dia.

Ia pun mengaku sudah terangkut ke Mina setelah terlantar di Muzdalifah sekitar tujuh jam.