DPR: Ada Jemaah Haji Belum Dapat Makan, Tenda Mina Diisi 100 Orang
Anggota Tim Pengawas Pelaksanaan Ibadah Haji DPR Mufti Anam mengatakan ada beberapa jemaah di maktab di Mina yang tak mendapat makanan. Hal itu dia dapatkan berdasarkan pemantauan kondisi di lapangan.
"Soal makan, ada beberapa maktab yang sampai sekarang belum dapat makan. Kemarin ada maktab yang dapat makan pagi, tapi siang dan sore enggak dapat," ujar Mufti kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/6) siang.
Menurutnya, ada pula kondisi makanan tercukupi untuk para jemaah haji Indonesia. Namun, banyak keterlambatan dalam proses mengantar makanan tersebut.
"Ada yang kemarin pagi siang malam dapat tapi besoknya dapat sarapannya jam 12 siang untuk yang sore malah dapat tengah malam. Ada bahkan yang enggak dapat sama sekali, begitu kondisi lapangan," tuturnya.
Terkait kapasitas tenda, Mufti mengatakan kebutuhan alat untuk meneduh itu kurang dari yang dibutuhkan jemaah Indonesia. Pasalnya, satu tenda yang harusnya diisi 30 orang saja digunakan untuk ratusan orang.
"Terkait kelebihan kapasitas tenda, sebetulnya tendanya ada tapi kapasitasnya tidak memenuhi. Jadi, misalnya kapasitas hanya untuk 30 orang malah diisi 100 orang begitu, sehingga banyak yang tidur di luar," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas buka suara soal jemaah haji Indonesia yang berteriak karena kekurangan makanan dan toilet.
Yaqut mengaku sudah mengecek pelayanan di sejumlah maktab atau kantor pelayanan haji. Ia telah melayangkan protes ke mashariq, perusahaan penyedia layanan haji.
"Saya sudah membuat daftar komplain kepada pihak masyariq. Makanan insyaallah sudah teratasi. Di beberapa maktab yang saya cek pagi ini, aman," kata Yaqut melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/6).
Tentang kekuarangan toilet, ia menilai hal itu sebagai permasalahan lama. Menurut Yaqut, jemaah haji akan selalu kekurangan toilet di wilayah Mina.
"Toilet sejak dulu di Mina pasti kurang karena wilayahnya yang sempit," ujar Yaqut.
Sebelumnya, permasalahan penyelenggaraan haji mencuat ke publik setelah insiden di Muzdalifah. Ribuan jemaah haji asal Indonesia terlantar di Muzdalifah karena belum dijemput bus.
Mereka terlantar di tengah suhu 41 derajat. Sebagian jemaah terpaksa mencari bus sendiri untuk pergi ke Mina untuk melanjutkan prosesi rangkaian ibadah haji.
Ada pula masalah distribusi makanan. Jemaah yang sudah tiba di Mina baru mendapatkan jatah makan siang pada sore hari.
Beberapa jemaah juga baru mendapatkan makan siang di malam hari. Mereka berebut mengambil makanan saat petugas haji membawanya.
"Tulisannya jatah makan siang tapi dipegang kok masih panas, alhamdulillah banget akhirnya dapat," kata jemaah yang enggan disebutkan namanya.
(psr/sur)