Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan sebagian demonstran yang ditangkap aparat merupakan remaja.
Mereka ikut serta dalam aksi protes menentang sikap polisi yang menembak mati pemuda berusia 17 tahun bernama Nahel.
"Sepertiga dari mereka yang ditangkap tadi malam adalah anak muda, beberapa sangat muda," kata Macron lewat akun Twitter miliknya, Jumat malam (30/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Macron lantas memanggil orang tua dari sebagian demonstran yang ditangkap aparat kepolisian. Langkah itu dilakukan karena mereka tergolong masih muda.
"Saya memanggil orang tua untuk bertanggung jawab," ucapnya.
Mengutip CNN, pemerintah Prancis menyebut 1.311 orang ditangkap buntut demonstrasi dan kerusuhan di sejumlah wilayah di Prancis. Aksi protes meluas sejak Selasa lalu setelah anggota polisi menembak mati pemuda berusia 17 tahun bernama Nahel.
Berdasarkan video yang beredar, dua anggota polisi terlihat tengah berdiri di dekat mobil. Salah satu personel lalu menembakkan senjatanya ke arah sopir.
Personel yang melakukan itu kini diproses hukum. Akan tetapi, masyarakat tetap melancarkan aksi protes secara meluas di berbagai wilayah.
CNN menganggap jumlah orang yang ditangkap lebih banyak dari yang diucapkan Pemerintah Prancis. CNN memprediksi lebih dari 2.000 orang ditangkap aparat.
Pemerintah Prancis juga menyatakan setidaknya 96 anggota polisi terluka selama mengamankan aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah. Ada 58 serangan yang dilancarkan secara langsung kepada aparat.
Ada dua anggota polisi yang tertembak saat bertugas mengamankan aksi di Vaulx-en-Velin, pinggiran kota Lyon.
Berdasarkan catatan pemerintah Prancis, unjuk rasa mengakibatkan 2.560 titik kebakaran di jalan-jalan umum. Sebanyak 1.350 di antaranya adalah mobil yang terbakar dan 234 bangunan.
Dalam menangani aksi di berbagai lokasi, kepolisian Prancis mengerahkan 45 ribu personel. Dikirim ke berbagai wilayah yang tengah membara.
Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak atau terlibat dalam kerusuhan di Prancis beberapa hari terakhir.
"Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang terdampak atau terlibat kerusuhan tersebut," keterangan resmi KBRI Paris, Jumat (30/6).
(bmw/bmw)