Pengawal Wapres Afsel Injak Pria Tak Bersenjata, Langsung Didakwa

CNN Indonesia
Jumat, 07 Jul 2023 08:44 WIB
Empat pengawal Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile didakwa usai menginjak dua pria tak bersenjata di Johannesburg pekan lalu.
Ilustrasi. Bendera Afsel. (iStockphoto/RECSTOCKFOOTAGE(
Jakarta, CNN Indonesia --

Empat pengawal Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile didakwa usai menginjak dua pria tak bersenjata di Johannesburg pekan lalu.

Aksi penyerangan oleh para pengawal wapres itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan mereka secara paksa menarik dua pria turun dari kendaraan setelah dipaksa menepi ke sisi jalan raya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para petugas berseragam itu kemudian mulai menendang dan menginjak kedua pria tersebut.

Menurut pernyataan Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (South African National Defence Force/SANDF), para korban merupakan anggota SANDF.

Mereka sedang melakukan perjalanan dari ibu kota Pretoria ke Johannesburg ketika kendaraan mereka diadang dan dikepung oleh SUV yang dikendarai pengawal wapres.

[Gambas:Video CNN]

"Salah satu penumpang SUV itu menodongkan senjata api ke kendaraan korban. Kendaraan korban kemudian dikepung oleh lebih banyak SUV dan dipaksa menepi ke sisi kiri jalan raya N1," demikian pernyataan SANDF, seperti dikutip CNN, Rabu (5/7).

"Para penumpang SUV lalu keluar dari kendaraan mereka di sekitar kendaraan korban dan berusaha menghancurkan kaca depan kendaraan korban. Karena tidak berhasil, para penyerang lanjut menghancurkan jendela belakang kendaraan korban dan menyerang penumpang kendaraan tersebut."

Tidak diketahui alasan pengawal wapres menyerang dan menginjak dua pria anggota SANDF itu.

Wapres Mashatile, yang tidak berada di lokasi kejadian, menyayangkan kekerasan tersebut.

"Wakil Presiden membenci penggunaan kekuatan yang tidak perlu, terutama terhadap warga sipil tak bersenjata," bunyi pernyataan kantor wapres.

Juru bicara kepolisian nasional Athlenda Mathe mengatakan kepada CNN pada Rabu (5/7) bahwa para pengawal itu telah ditangguhkan dan sedang diselidiki oleh badan pengawas kepolisian atas sejumlah dakwaan, antara lain penyerangan dan pelanggaran penggunaan senjata api.

"Sebuah kasus telah dibuka oleh Direktorat Investigasi Polisi Independen (IPID)," kata Mathe.

Dia membeberkan keempat pengawal yang injak dua pria tersebut kini menghadapi tiga dakwaan penyerangan, membuat cedera tubuh, menodongkan senjata api, dan merusak properti.

"Kami tidak memaafkan perilaku semacam itu terlepas dari keadaannya dan kami mengatakan tidak ada provokasi yang membolehkan penggunaan kekerasan seperti itu. Kami bergerak cepat untuk mengatasi perilaku yang tidak dapat diterima ini," kata Mathe.

Kebrutalan polisi sendiri biasa terjadi di Afrika Selatan. Dalam rencana kinerja baru-baru ini, Menteri Kepolisian Bheki Cele mencatat bahwa kekerasan polisi sudah menjadi "fenomena yang mengkhawatirkan" di negara tersebut.

Ribuan kasus kekerasan oleh polisi dilaporkan setiap tahun.

(blq/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER