Presiden China Xi Jinping dilaporkan waswas akibat invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung hampir 1,5 tahun makin panas dan belum ada tanda-tanda akan mereda.
Xi sampai disebut memperingatkan Presiden Vladimir Putin secara langsung terkait invasi Rusia saat berkunjung ke Moskow pada Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keraguan Xi terhadap invasi Rusia ini diungkap oleh Financial Times dengan mengutip beberapa pejabat negara Barat dan China.
Lantas apa yang buat Xi waswas?
Dikutip The Telegraph, Xi disebut mewanti-wanti Putin secara tegas agar tidak menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Laporan ini muncul tak lama setelah Ukraina baru-baru ini memperingatkan dunia bahwa Rusia mungkin telah menempatkan bahan bakar peledak di atap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Pembangkit nuklir yang terus menjadi salah satu titik panas perang Rusia vs Ukraina itu merupakan yang terbesar di Eropa.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Moskow mungkin berencana meledakkan pembangkit listrik itu untuk mensimulasikan serangan terhadap fasilitas militer Kyiv.
Sejak mendapat perlawanan sengit dari Ukraina yang disokong Amerika Serikat dan sekutu, Rusia memang terus menekankan bahwa Moskow tak menutup opsi untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sendiri mengaku waswas dengan ancaman nuklir Putin.
Biden menilai pesan dari Putin tersebut merupakan ancaman yang nyata.
"Ketika saya berada di sini sekitar dua tahun lalu mengatakan saya khawatir tentang sungai Colorado yang mengering, semua orang memandang saya seperti saya gila," kata Biden, seperti dikutip Reuters
"Mereka memandang saya seperti ketika saya mengatakan saya khawatir tentang Putin menggunakan senjata nuklir taktis. Ini nyata," lanjut Biden seperti dikutip Reuters pada akhir Juni lalu.
Sementara itu, relasi China dan Rusia memang kian mesra terutama sejak Moskow melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022 lalu sehingga diisolasi dari dunia Barat.
China sampai saat ini tidak mengecam tindakan Rusia di Ukraina seperti kebanyakan negara lainnya, terutama Barat. Meski begitu, pemerintahan Xi terus mendorong dialog damai antara Moskow dan Kyiv hingga menawarkan diri untuk menjadi mediator kedua negara.
China bahkan tiba-tiba mengeluarkan proposal damai menjelang setahun invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu.
Pengaruh China atas Rusia yang meningkat ini pun memberikan harapan bahwa peringatan Xi dapat mencegah Putin menghindari penggunaan senjata nuklir.
"[Ini] posisi penting [China] terkait ancaman nuklir dari teroris gila Rusia," ucap Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak.
(bac/bac)