KILAS INTERNASIONAL

MbS Ancam Sanksi UEA sampai Putin Putus Hubungan dengan Wagner Group

CNN Indonesia
Jumat, 21 Jul 2023 07:39 WIB
Ketegangan Arab Saudi dengan UEA sampai hubungan Presiden Vladimir Putin dengan Wagner Group usai pemberontakan ke Rusia menjadi sorotan berita internasional.
Ketegangan Arab Saudi dengan UEA sampai hubungan Presiden Vladimir Putin dengan Wagner Group usai pemberontakan ke Rusia menjadi sorotan berita internasional. (AFP/OSCAR DEL POZO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketegangan Arab Saudi dengan Uni Emirat Arab (UEA) sampai hubungan Presiden Vladimir Putin dengan Wagner Group usai pemberontakan ke Rusia menjadi sorotan berita internasional.

Berikut kilas berita internasional kemarin:

Ogah 'Disaingi', Pangeran MbS Ancam Sanksi hingga Blokade UEA

Putra Mahkota sekaligus pemimpin de facto Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), mengancam memblokade Uni Emirat Arab (UEA) karena tak mau terus-menerus disaingi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MbS melontarkan ancaman itu saat melakukan pertemuan pribadi dengan wartawan pada Desember tahun lalu.

Menurut laporan WSJ, ancaman itu terjadi di tengah keretakan hubungan antara MbS dengan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MbZ) akibat perbedaan kebijakan kawasan dan pembatasan minyak OPEC.

Intel Inggris: Putin Cari Aman Putus Hubungan dengan Wagner

Kepala badan intelijen Inggris MI6, Richard Moore, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin"cari aman" karena memutus hubungannya dengan bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin.

Moore menyebut Putin memutus hubungan dengan Prigozhin melalui kesepakatan yang dibuat bersama Presiden Belarus Alexander Lukashenko, usai Wagner melakukan upaya pemberontakan pada 24 Juni lalu.

Pernyataan Moore ini sendiri menjadi konfirmasi pertama dari intelijen Barat bahwa Prigozhin dan Putin memang membuat kesepakatan guna menyudahi aksi pemberontakan Wagner di Moskow.

[Gambas:Video CNN]

AS Geger Cari Tentara Kabur ke Korut, Bagaimana Kabar Terakhirnya?

Amerika Serikat masih terus melacak keberadaan tentara mereka yang dilaporkan kabur ke kawasan Korea Utara dan ditangkap aparat setempat.

"Kami di Kementerian Luar Negeri dan Perserikatan Bangsa-Bangsa terus bekerja sama untuk menggali informasi mengenai keberadaan dia," ujar juru bicara Kemlu AS, Matthew Miller, dikutip AFP, Rabu (19/7).

Kemlu AS menyatakan tentara bernama Travis King itu terakhir kali terlihat ketika sedang mengikuti kunjungan orientasi ke Panmujon, desa di perbatasan Korea Selatan dan Korut.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER