PM Swedia Curhat Kelabakan Atasi Arus Demo Anti-Islam di Negaranya

CNN Indonesia
Jumat, 28 Jul 2023 20:34 WIB
Perdana Menteri Ulf Kristersson mengungkapkan dirinya sangat khawatir usai polisi banyak menerima permohonan untuk menggelar demonstrasi anti-Islam di Swedia.
PM Swedia Ulf Kristersson curhat hadapi arus demonstrasi anti-Islam. (JOHN THYS/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Ulf Kristersson mengungkapkan dirinya sangat khawatir usai polisi banyak menerima permohonan untuk menggelar demonstrasi anti-Islam di Swedia.

Kristersson khawatir protes semacam itu bisa mengakibatkan pembakaran kitab suci umat Islam, Al Quran. Ia juga menggarisbawahi fakta bahwa izin menggelar protes ada di pihak polisi bukan pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika mereka disetujui, kami punya beberapa hari dengan risiko yang jelas bahwa hal-hal serius bisa terjadi," ujar Kristersson saat konferensi pers pada Kamis (27/7), seperti dikutip Deutsche Welle (DW).

Peringatan Kristersson menggemakan pernyataan serupa dari Kepala dinas intelijen domestik, SAPO Swedia, Charlotte von Essen.

Essen mengatakan protes semacam itu meningkatkan risiko keamanan. Dia menyebut Swedia menjadi target "prioritas" di kalangan Islamis usai penodaan Al Quran baru-baru ini.

"Swedia telah berubah dari dilihat sebagai negara toleran menjadi negara anti-Islam," kata bos intelijen itu.

[Gambas:Video CNN]

Pekan lalu, imigran asal Irak yang tinggal di Swedia, Salwa Momika, membakar Al Quran di central Mosque. Terpisah, dia juga menendang kitab suci itu di depan Kedubes Irak di Stockholm. Polisi di lokasi tak melarang insiden tersebut.

Insiden itu sontak memicu kecaman internasional, terutama dari negara Muslim atau mayoritas Muslim. Irak bahkan mewanti-wanti akan memutus hubungan diplomatik dengan Swedia jika peristiwa serupa terjadi lagi.

Di Irak warga juga menggelar demo untuk memprotes pembakaran Al Quran di Swedia. Tak hanya itu, sejumlah pedemo membakar Kedubes Swedia di Irak.

Pemerintah Swedia juga mengutuk keras tindakan penodaan Alquran tersebut.

Swedia tak punya undang-undang yang melarang penodaan kitab agama, dan hak untuk protes publik tercantum dalam konstitusi Swedia.

Izin polisi untuk mengadakan acara semacam itu berdasarkan pertimbangan ancaman gangguan besar dan risiko terhadap keselamatan publik.

"Tugas utama dan terpenting kami melindungi kepentingan Swedia dan keselamatan warga negara Swedia baik di sini maupun di luar negeri. Kita harus menanggapi perkembangan yang sedang berlangsung dengan sangat serius; setiap orang di negara kita harus," kata Menteri Luar Negeri Tobias Billstroem.

Ia juga mengatakan di beberapa negara ada persepsi bahwa Swedia berada di belakang atau memaafkan ini.

"Tidak. Ini adalah tindakan yang dilakukan individu tetapi mereka melakukannya dalam kerangka undang-undang kebebasan berbicara."

Lebih lanjut, Billstrom mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dekat dengan sejumlah negara Muslim, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan sekretaris jenderal Organisasi Negara Islam (OKI).

OKI akan menggelar pertemuan darurat demi membahas pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark pada 31 Juli.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER