Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, dilaporkan mendesak Denmark mengambil tindakan tegas untuk mencegah pembakaran Al Quran yang belakangan kian sering terjadi.
Seorang sumber di Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa Fidan mengutarakan desakan itu dalam pembicaraan dengan Menlu Denmark, Lars Lokke Rasmusen, pada Sabtu (29/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perbincangan itu, Fidan menyampaikan kecaman terhadap "serangan jahat terus-menerus terhadap Al Quran" di tengah demonstrasi.
Sebagaimana dilaporkan Reuters, Fidan juga menegaskan Turki tak dapat menerima sikap Denmark yang membiarkan pembakaran Al Qruran di tengah demonstrasi dengan dalih kebebasan berekspresi.
Hingga kini, Denmark dan Turki belum memberikan keterangan resmi terkait pembicaraan itu. Namun, Rasmussen sempat membahas Turki di Twitter pada Sabtu.
"Turki dan Denmark merupakan sekutu dekat. Penting agar tak membiarkan tindakan-tindakan semacam ini menciptakan perpecahan," tulisnya, seperti dikutip Reuters.
Ia juga menegaskan Denmark "mengecam keras tindakan-tindakan provokatif oleh beberapa individu itu."
Perbincangan ini terjadi setelah sekelompok aktivis anti-Islam membakar Al Quran di depan kantor kedutaan besar Mesir dan Turki di Kopenhagen pada Selasa lalu.
Aksi serupa juga terjadi dalam sejumlah demonstrasi sebelumnya di beberapa titik di Denmark dan Swedia dalam beberapa pekan terakhir.
Pembakaran Al Quran kembali marak sejak awal tahun ini. Namun, Swedia dan Denmark mengklaim tak bisa mencegah pembakaran Al Quran di tengah demonstrasi karena mereka terikat regulasi terkait kebebasan berpendapat.