Di tengah kepanikan warga ini, Presiden Yoon Suk Yeol akhirnya buka suara. Yoon menganggap rentetan insiden ini sebagai tindakan terorisme terhadap warga yang tak bersalah.
Ia lantas memerintahkan kepolisian untuk mengerahkan semua sumber daya untuk meredam kekhawatiran warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah ahli pun memperingatkan agar Korsel waspada akan kemungkinan serangan serupa terjadi di kemudian hari. Profesor ilmu kepolisian di Universitas Kyungnam, Kim Do Woo, mengatakan aparat harus cepat mendeteksi pola penikaman ini.
"Para pelaku yang tak punya motif jelas bukan berarti tak ada cara untuk mencegah kejahatan semacam ini," ucapnya, seperti dilansir Reuters.
Kim kemudian menarik contoh, polisi dapat memantau ketat dan secara proaktif melakukan pencegahan ketika mendeteksi laporan perilaku mencurigakan di tempat-tempat ramai, mengingat kejadian belakangan ini terjadi di dekat stasiun.
Kepolisian sendiri sudah mendeteksi setidaknya 54 ancaman pembunuhan yang diunggah di media sosial dalam beberapa hari belakangan.
The Korea Herald melaporkan kepolisian sudah melacak keberadaan para penebar teror tersebut. Menurut sejumlah pejabat kepolisian, beberapa dari puluhan orang itu masih anak-anak.
Saat ini, kepolisian sedang memeriksa kembali kasus masing-masing orang dan kemungkinan dakwaan yang bisa dijatuhkan.
(has)