AS Mulai Pesimistis Rencana Pasukan Ukraina Pukul Balik Rusia

blq | CNN Indonesia
Rabu, 09 Agu 2023 15:37 WIB
Para pejabat Amerika Serikat mulai mengkhawatirkan rencana pasukan Ukraina dalam melancarkan serangan balasan melawan Rusia.
Para remaja Ukraina berlatih pertempuran untuk menghadapi pasukan Rusia. (REUTERS/PAVLO PALAMARCHUK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para pejabat Amerika Serikat mulai mengkhawatirkan rencana pasukan Ukraina dalam melancarkan serangan balasan melawan Rusia.

Diberitakan CNN, sejumlah pejabat AS mengaku mulai berpikir ulang setelah melihat kemampuan pasukan Ukraina di medan perang beberapa waktu terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ukraina belakangan memang tampak mengendur, di tengah serbuannya yang menargetkan jantung Kremlin. Negara pecahan Uni Soviet itu seolah tak berkutik kala Rusia membombardir beberapa titik vital, seperti gudang biji-bijian.

Seorang diplomat Barat pun mengatakan kepada CNN bahwa pasukan Ukraina saat ini tak akan betul-betul mengalami kemajuan yang signifikan dalam serangan balasannya kali ini. Meski begitu, menurutnya, Ukraina masih berpeluang melihat sedikit kemajuan di medan perang.

"Mereka masih akan mencapai [kemajuan], selama beberapa minggu ke depan, jika ada peluang untuk membuat beberapa kemajuan. Tapi untuk benar-benar membuat kemajuan yang akan mengubah keseimbangan konflik ini, saya pikir, itu sangat sangat tidak mungkin," kata diplomat tersebut, seperti dikutip CNN, Selasa (8/8).

[Gambas:Video CNN]

Pejabat lain juga beranggapan bahwa Ukraina saat ini menghadapi waktu yang "paling sulit". Saking sulitnya, para pejabat sampai-sampai diberi "pengarahan serius" terkait tantangan yang mereka hadapi kini.

"Pengarahan kami serius. Kami diingatkan akan tantangan yang mereka hadapi. Ini adalah waktu perang yang paling sulit," kata Mike Quigley, seorang Demokrat Illinois, usai menghadiri pertemuan di Eropa dengan komandan AS yang melatih pasukan lapis baja Ukraina.

Jika ditinjau, tantangan utama bagi Ukraina adalah pasukan yang terus-terusan kesulitan menerobos garis pertahanan berlapis-lapis milik Rusia di bagian timur dan selatan.

Wilayah-wilayah itu sulit ditembus karena keberadaan puluhan ribu ranjau dan jaringan parit yang luas.

Karena ini, pasukan Ukraina banyak mengalami kerugian di dua wilayah panas tersebut. Begitu parah, hingga para komandan Ukraina menahan beberapa unit untuk berkumpul kembali dan berusaha keras mengurangi korban.

"Rusia memiliki sejumlah garis pertahanan dan mereka [pasukan Ukraina] belum benar-benar melewati garis pertama," kata diplomat senior Barat.

"Bahkan jika mereka terus berjuang selama beberapa minggu ke depan, jika mereka belum mampu membuat lebih banyak terobosan selama tujuh (atau) delapan minggu terakhir ini, apa kemungkinan mereka akan tiba-tiba, dengan kekuatannya yang sudah menipis, mencapainya? Karena kondisinya sangat sulit."

Seorang pejabat senior AS pun mengatakan Washington mau tak mau mengakui kesulitan yang tengah dihadapi pasukan Ukraina. Meski begitu, AS tetap berharap negara itu membuat kemajuan baru.

"Kami semua menyadari ini akan lebih sulit dan lebih lambat daripada yang diinginkan siapa pun, termasuk Ukraina. Tapi kami masih percaya ada waktu dan ruang bagi mereka untuk bisa membuat kemajuan," kata pejabat tersebut.

Koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk komunikasi strategis John Kirby mengatakan kepada CNN bahwa Ukraina bahkan sudah mengakui pihaknya tak bisa membuat kemajuan signifikan dan secepat itu.

"Bahkan Ukraina, termasuk Presiden [Volodymyr] Zelensky, telah mengatakan bahwa mereka tidak akan sukses sejauh atau secepat yang diinginkan," kata dia.

Kendati begitu, Kirby berujar Ukraina tak menyerah untuk terus membuat sejumlah pencapaian meski dihantam kesulitan bertubi-tubi.

"Ada pertempuran aktif di sepanjang garis depan itu, mereka pasti berusaha untuk maju. Seberapa jauh mereka akan melangkah, di mana itu akan terjadi, terobosan seperti apa yang mungkin bisa mereka capai, saya tidak berpikir ada yang bisa mengatakannya sekarang. Kami harus memastikan kami tetap berada di belakang mereka dan mendukung mereka," kata Kirby.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Masalah Cuaca hingga Kecakapan Menggunakan Senjata dari Barat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER