Prigozhin Girang usai Utusan AS Wanti-wanti soal Wagner di Niger

CNN Indonesia
Jumat, 11 Agu 2023 03:15 WIB
Bos Wagner Group bangga gegara AS wanti-wanti Niger tak minta bantuan ke kelompok bayaran tersebut.
Bos Wagner Yevgeny Prigozhin. Foto: AFP/HANDOUT
Jakarta, CNN Indonesia --

Bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, girang usai utusan Amerika Serikat mendesak militer Niger tak meminta bantuan ke kelompok tersebut.

Plt Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland menyatakan hal tersebut ke petinggi militer Niger di Niamey pada awal pekan ini. Prigozhin menilai sikap itu justru menunjukkan Wagner memiliki posisi tersendiri di mata AS.

"Saya bangga kepada anak-anak Wagner," kata Prigozhin kepada wartawan, Selasa (8/8), seperti dikutip RT News.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kemudian berujar, "Memikirkan mereka membuat ISIS dan Al Qaeda tampak kecil, patuh."

Menurut Prigozhin, Amerika Serikat telah mengakui pemerintah yang tak diakui hanya untuk menghindari pertemuan dengan Wagner.

"Ini membawa kegembiraan, Ibu Nuland," gurau dia.

Salah satu anggota militer Niger yang turut mengkudeta, Jenderal Salifu Moody, dilaporkan berusaha meminta bantuan Wagner untuk membantu menjaga kekuasaan mereka.

Pada Senin, Nuland mengungkapkan telah bertemu kepala pertahanan Niger saat ini Moussa Barmou dan tiga komandan senior lain secara pribadi. Dalam pertemuan ini, ia mendesak mereka memulihkan tatanan konstitusional di Niger.

Pejabat AS itu juga mengklaim memperingatkan Barmou agar tak meminta bantuan Wagner.

"[Wagner] adalah ancaman bagi negara-negara di mana kelompok itu hadir," ucap dia.

Namun, para pemimpin baru Niger tampaknya menahan diri untuk tidak membuat komitmen tegas apa pun tentang masalah ini.

Pekan lalu, delegasi militer Niger bertemu Presiden transisi Mali, Assimi Goita, di Mali. Kunjungan itu disebut-sebut karena ketertarikan mereka ke tentara bayaran Wagner.

Sekitar 1.500 personel Wagner berada di Mali dan bersekutu dengan rezim militer. Mereka membantu pasukan junta menumpas pemberontakan kelompok Islamis di daerah perbatasan.

(isa/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER