Insiden Penembakan Capres Ekuador, Kenapa Kartel Sinaloa Ikut Disebut?

CNN Indonesia
Jumat, 11 Agu 2023 07:05 WIB
Kartel narkoba Meksiko, Sinaloa, diduga terkait penembakan yang menewaskan calon presiden Ekuador Fernando Villavicencio 10 hari jelang pemilu.
Kartel narkoba Meksiko, Sinaloa, diduga terkait penembakan yang menewaskan calon presiden Ekuador Fernando Villavicencio 10 hari jelang pemilu. (REUTERS/KAREN TORO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penembakan yang menewaskan calon presiden Ekuador Fernando Villavicencio menjadi sorotan. Insiden ini diduga berkaitan dengan kartel narkoba Meksiko, Sinaloa.

Pelaku menembak Villavicencio saat kampanye di Quito pada Rabu (9/8). Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah pihak menduga Sinaloa terkait insiden ini. Sebelum penembakan, VIllavicencio sempat melapor dirinya mendapat ancaman pembunuhan dari kartel Sinaloa.

Terlepas dari itu, bagaimana peran gembong narkoba Sinaloa saat tindak kekerasan marak terjadi di Ekuador?

Menurut laporan Vice, kartel Meksiko Generasi Baru Sinaloa dan Jalisco mengubah Ekuador menjadi zona perang. Tujuan mereka untuk mengendalikan perdagangan kokain menuju Amerika Serikat dan Eropa melalui Ekuador.

Kartel Meksiko juga mengambil keputusan dengan membiayai produksi kokain Kolombia. Sementara itu, geng-geng Ekuador mengobarkan perang proksi atas nama kartel Meksiko.

Kondisi tersebut membuat Ekuador menjadi "ladang pembunuhan baru" Amerika Latin.

[Gambas:Video CNN]

Salah satu penyelundup mengatakan kartel itu juga mendanai pelatihan menembak hingga membunuh di Ekuador Utara.

Pakar keamanan dan akademisi dari National Autonomous University of Mexico, Yadira Galvez, mengatakan kekerasan yang mengkhawatirkan, tingkat pembunuhan, krisis di penjara, dan tingkat ketidakamanan di Ekuador berasal dari pembangunan rute perdagangan Kokain Eropa dan Asia-Pasifik.

"Ini karena pembentukan kelompok kriminal lokal dan tradisional seperti Los Horneros dan Los Lobos, serta fragmen keterlibatan intensif kartel Meksiko," kata Galvez, seperti dikutip Diologo Americas.

Ia lalu berujar, "kami juga bisa menunjukkan kekerasan yang dibawa organisasi Meksiko diperparah karena antar kelompok kriminal ingin menguasai wilayah rute penyelundupan narkoba."

Tingkat pembunuhan di Ekuador meningkat drastis menjadi 245 persen dari 2020 hingga 2022.

(isa/rds)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER