Usai Sinaloa, Geng Los Lobos Dikaitkan Penembakan Capres Ekuador
Rumor soal dalang pembunuhan calon presiden Ekuador, Ferrnando Villavicencio, terus meluas. Setelah kartel Sinaloa, geng Los Lobos juga dirumorkan terkait dengan penembakan itu.
Isu ini mencuat setelah jagat maya dihebohkan video sekelompok orang yang mengaku sebagai bagian dari Los Lobos. Mereka mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Villavicencio.
Mereka menuding eks aktivis dan jurnalis itu telah menerima jutaan dolar dari mereka untuk kampanye, tapi tak menepati janji.
Dalam video itu, para pria yang mengenakan topeng tersebut juga melontarkan ancaman kepada kandidat capres lainnya, yakni Jan Topic, demikian dilaporkan Reuters.
Namun, dalam video terpisah, sekelompok pria berbeda yang menegaskan diri sebagai Los Lobos asli membantah telah melakukan penembakan tersebut.
Mereka mengaku difitnah oleh pihak yang sengaja ingin membuat Los Lobos bertanggung jawab atas insiden menggegerkan itu.
Los Lobos sendiri merupakan kelompok yang aktif dalam sistem kekerasan di penjara Ekuador dan punya ribuan anggota yang tersebar di seluruh Amerika Selatan.
Kelompok ini punya hubungan dengan Kartel Generasi Baru Jalisco, sebuah organisasi kriminal besar di Meksiko.
Sebelumnya, beberapa pihak juga mengaitkan pembunuhan ini dengan Sinaloa, kartel narkoba Meksiko yang sudah melebarkan sayap ke Ekuador.
Dugaan ini berdasarkan laporan Villavicencio yang pernah mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan dari berbagai pihak, salah satunya dikaitkan dengan Sinaloa.
Polisi sejauh ini belum memberikan pernyataan terkait dalang utama pembunuhan Villavicencio. Pelaku penembakan itu sendiri tewas dalam baku tembak dengan aparat.
Selain itu, polisi sudah menangkap enam orang lainnya terkait insiden tersebut. Pelaku dan keenam orang itu merupakan warga Kolombia.
Tersangka yang tewas di tempat merupakan residivis. Ia pernah ditangkap atas tuduhan terkait senjata pada Juli.
Sementara itu, enam orang lainnya adalah anggota kelompok kejahatan terorganisir.
Dalam beberapa tahun terakhir, kekerasan di Ekuador meningkat tajam terutama di kota-kota sepanjang rute perdagangan narkoba, seperti Guayaquil dan Esmeraldas.
Banyak kartel narkoba besar mulai bermunculan dan melebarkan sayap di Ekuador, seperti Sinaloa milik El Chapo dari Meksiko. Masyarakat di wilayah-wilayah markas kartel pun menjadi ketakutan.
Menteri Pertahanan Luis Lara mengatakan Angkatan Bersenjata Ekuador saat ini telah diterjunkan di seluruh negeri dan bakal dikerahkan sampai akhir proses pemilihan umum.
"Warga memiliki jaminan bahwa angkatan bersenjata akan memberikan keamanan yang diperlukan untuk pemungutan suara. Suara warga Ekuador akan menjadi respons terbaik terhadap mafia dan sekutunya," katanya.
(blq/has/bac)