Kim Jong Un Saling Kirim Surat dengan Putin, Apa Isinya?
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saling bertukar surat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam surat itu, kedua pemimpin sepakat mengembangkan "hubungan strategis jangka panjang".
Kim dan Putin saling mengirim surat untuk menandai peringatan 78 tahun pembebasan Korea dari penjajahan Jepang tahun 1910-1945. Peringatan itu dirayakan sebagai hari libur nasional di Korea Selatan.
Dilaporkan media pemerintah Pyongyang KCNA, dalam suratnya ke Putin, Kim mengatakan persahabatan Korut dan Rusia telah ditempa selama Perang Dunia II. Kim menyebut kedua negara kini tak terkalahkan dan kekuatan mereka ditujukan untuk menghancurkan praktik dan hegemoni imperialis yang sewenang-wenang.
"Saya sangat yakin bahwa persahabatan dan solidaritas akan dikembangkan lebih lanjut menjadi hubungan strategis jangka panjang sesuai dengan tuntutan era baru," kata Kim dalam surat itu, seperti dilansir Reuters.
Kim lalu menuliskan, "Kedua negara [Rusia-Korut] akan muncul sebagai pemenang, sangat mendukung dan bekerja sama satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama."
Sementara itu dalam suratnya kepada Kim Jong Un, Putin berjanji untuk memperkuat hubungan bilateral.
"Saya yakin bahwa kita akan memperkuat kerja sama bilateral di semua bidang untuk kesejahteraan kedua bangsa dan stabilitas dan keamanan Semenanjung Korea dan seluruh Asia Timur Laut," tulis Putin.
Selama ini Amerika Serikat menuduh Korut menyediakan senjata untuk Rusia berperang di Ukraina. AS menuduh Pyongyang mengirimkan senjata termasuk peluru artileri, roket, dan rudal. Namun Pyongyang yang Moskow membantah adanya transaksi senjata.
(dna/dna)