Usai Capres, Politikus Ekuador Ditembak Mati 6 Hari Jelang Pemilu

CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2023 11:12 WIB
Politisi lokal Ekuador ditembak mati di rumahnya hanya beberapa hari usai capres Fernando Villavicencio ditembak mati setelah kampanye.
Penembakan politisi Ekuador kembali terulang beberapa hari usai capres Fernando Villavicencio ditembak mati saat kampanye. Foto: REUTERS/KAREN TORO
Jakarta, CNN Indonesia --

Insiden pembunuhan tokoh politik kembali terjadi di Ekuador. Pada Senin (14/8), seorang politikus lokal tewas dibunuh oleh orang tak dikenal enam hari menjelang pemilihan umum 20 Agustus mendatang.

Anggota Partai Revolusi Rakyat, Pedro Briones, tewas dibunuh oleh orang bersenjata tak dikenal. Briones adalah salah satu pemimpin gerakan di Provinsi Esmeraldas dekat perbatasan Kolombia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini polisi lokal maupun pemerintah setempat belum mengonfirmasi serangan itu. Namun media lokal Ekuador mengatakan korban ditembak di rumahnya di kota San Mateo, oleh dua pria bersepeda motor yang kemudian melarikan diri

"Solidaritas saya kepada keluarga Pedro Briones, korban kekerasan baru di Ekuador," kata salah satu calon presiden Ekuador, Luisa Gonzales, seperti dikutip AFP.

Gonzales menambahkan, "Ekuador sedang melalui periode paling berdarah." Dia juga menyebut pemerintah tak kompeten, lantaran Ekuador "telah diambil alih" oleh geng kejahatan terorganisir.

[Gambas:Video CNN]

Pembunuhan Briones terjadi kurang dari sepekan, setelah salah satu calon presiden Ekuador Fernando Villavicencio juga ditembak usai berkampanye di ibu kota Quito.

Villavicencio ditembak mati saat hendak meninggalkan lokasi kampanye pada Rabu (9/8) lalu. Polisi Ekuador menyebut pelaku penembakan merupakan warga negara Kolombia.

Menurut keterangan polisi, tersangka yang tewas di tempat merupakan residivis yang pernah ditangkap atas tuduhan terkait senjata pada Juli lalu. Sementara enam orang tersangka lain merupakan anggota kelompok kejahatan terorganisir.

Insiden itu membuat gempar Ekuador lantaran Villavicencio merupakan satu dari delapan calon presiden dalam pemilu yang akan berlangsung 20 Agustus mendatang.

Muncul berbagai spekulasi soal kematian Villavicencio. Beberapa mengaitkan kasus ini karena kebijakan pria berusia 59 tahun itu yang ingin memberantas kartel narkoba.

Dia juga dikenal vokal dalam memberantas korupsi dan lantang menyuarakan kebobrokan negara terutama mengenai korupsi.



(dna/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER