Donald Trump naik pitam setelah pengadilan Georgia menjatuhkan dakwaan baru dan merilis surat penangkapan terhadap sang mantan presiden Amerika Serikat terkait kasus kecurangan dalam pemilu 2020.
Trump mengatakan kepada Fox News Digital bahwa dakwaan ini bermotif politik, yang sengaja dijatuhkan menjelang pemilu 2024.
"Dakwaan bermotif politik ini, yang seharusnya bisa dirampungkan tiga tahun lalu, sengaja dijatuhkan tepat di tengah kampanye politik saya," ujar Trump, seperti dikutip CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia lantas mengatakan bahwa Jaksa Distrik Daerah Fulton, Fani Willis, seharusnya "fokus pada orang-orang yang mencurangi pemilu 2020, bukan yang menuntut jawaban atas [kecurangan] yang terjadi."
Selama ini, Trump memang selalu menggaungkan narasi bahwa ia menjadi korban kecurangan dalam pemilu 2020 lalu.
Namun, dakwaan yang dijatuhkan atas Trump dalam beberapa waktu belakangan menunjukkan narasi berbeda.
Dalam dakwaan terakhir ini, misalnya, Trump dan 18 orang lainnya dituding "berkonspirasi untuk mengubah hasil" pemilu 2020 secara tidak sah.
Pengadilan Fulton County mendakwa Trump dengan 13 dakwaan, termasuk tuduhan pemerasan, karena diduga berusaha mengubah hasil pemilu di Georgia secara tidak sah pada 2020.
Selain itu, Trump juga didakwa dengan enam tuduhan konspirasi dengan beberapa orang lain soal pemilih palsu di Georgia.
Tuduhan lain terkait dengan Trump dan pengacara John Eastman yakni diduga mengajukan dokumen palsu dalam kasus pengadilan federal di Georgia.
Namun, eks presiden itu mengaku tak bersalah atas segala tuduhan tersebut.
Ini merupakan dakwaan keempat yang dihadapi Trump. Bakal calon presiden dari Partai Republik tersebut mengaku tak bersalah atas semua dakwaan itu.