Duta Besar Amerika Serikat untuk Peradilan Pidana Global, Beth Van Schaack, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mungkin bisa ditangkap selama masih menjabat dan memimpin Kremlin.
Schaack mengungkapkan hal ini usai bicara mengenai perintah penangkapan Putin yang dikeluarkan Pengadilan Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) sejak Maret lalu.
Perwakilan Kementerian Luar Negeri AS itu meragukan bahwa Putin bisa ditangkap saat yang bersangkutan masih memegang jabatan tertinggi. Menurutnya, sebagai presiden, Putin punya kekebalan yang bisa melindungi dia dari jeratan hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak mungkin ada orang yang bisa menangkap Putin saat dia masih menjadi kepala negara. Jika dia berakhir dalam tahanan pengadilan asing, ICC atau kamar khusus Ukraina, itu kemungkinan besar akan terjadi karena dia tak lagi menjadi kepala negara," kata Shaack, seperti dikutip Ukrainska Pravda, Selasa (15/8).
Meski demikian, Shaack menilai bukan berarti penyelidikan terhadap Putin tak bisa dilakukan karena hal ini. Menurut dia, investigasi bisa tetap dimulai sekaligus dengan menyiapkan dakwaan terhadap Putin dan mencari orang-orang lain dalam rantai komando.
Saat ditanya apakah upaya ICC menangkap Putin di tengah impunitas sang presiden bakal memberikan hasil yang sepadan, Shaack mengamini. Dia menegaskan banyak pejabat tinggi di Rusia yang bersalah dan bisa dijerat hukum setidaknya lewat dakwaan khusus.
"Ada banyak pejabat tinggi lainnya di Rusia yang bertanggung jawab atas perang di Ukraina. Mereka memegang posisi manajemen senior, membuat keputusan, dan tindakan langsung yang merupakan agresi Rusia," ujar dia.
"Orang-orang ini harus bertanggung jawab atas kejahatan agresi, atas semua perang dan kekejaman. Oleh sebab itu, kamar dakwaan khusus masih masuk akal," ujar dia melanjutkan.
Pada kesempatan itu, Shaack juga menekankan bahwa Ukraina perlu melanjutkan investigasi terhadap Putin ketika yang bersangkutan masih berkuasa.
Ukraina menurutnya harus siap untuk tindakan cepat jika transformasi politik dimulai di Rusia dan Putin kehilangan posisi dan kekebalannya.
Sejak ICC merilis surat perintah penangkapan terhadap orang nomor satu Rusia pada Maret lalu, belum ada satupun negara anggota yang berhasil menangkap Putin.
ICC memerintahkan agar negara-negara anggota menangkap dan menyerahkan Putin jika berada di negara masing-masing akibat dugaan kejahatan perang di Ukraina. Seluruh negara anggota ICC wajib menaati perintah ini.
Kendati demikian, banyak pihak yang meragukan hal ini karena Rusia, salah satunya, bukan anggota ICC. Selain itu, sangat kecil kemungkinan Putin bepergian ke negara yang menandatangani Statuta Roma setelah surat perintah dirilis.
(blq/dna)