Alasan Jaksa Perintahkan Tangkap Eks Presiden AS Donald Trump

CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2023 14:55 WIB
Jaksa Distrik Fulton County Fani Wilis mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (14/8).
Alasan Jaksa perintahkan tangkap Donald Trump. (REUTERS/GAELEN MORSE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jaksa Distrik Fulton County Fani Wilis mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (14/8).

Dengan surat ini, Trump dan sejumlah terdakwa lain diminta menyerahkan diri hingga 25 Agustus mendatang.

"Saya memberikan kesempatan kepada para terdakwa untuk menyerahkan diri secara sukarela selambat-lambatnya tengah hari pada Jumat tanggal 25 Agustus," kata Wilis seperti dikutip CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa alasan Wilis memerintahkan penangkapan terhadap Trump?

Wilis mengeluarkan surat perintah penangkapan ini seiring dengan kasus Trump yang diduga berupaya membatalkan pemilihan di Georgia pada 2020.

Dilansir The Guardian, Trump dan sekutunya membuat siasat untuk membatalkan hasil pemilihan di Georgia sebagai upaya membatalkan hasil pemilihan.

Pada 2 Januari 2021, Trump menelepon Brad Raffensperger, pejabat Georgia dari Partai Republik, untuk memintanya membatalkan hasil pemilihan.

[Gambas:Video CNN]

Trump menelepon Raffensperger, yang kemudian ditolak olehnya, setelah ia dan sekutunya, termasuk pengacara Rudy Giuliani, menyebarkan kebohongan tentang pemilihan di Georgia untuk membuat warga ragu akan hasil pemilihan.

Salah satu hoaks itu adalah ada petugas tempat pemungutan suara (TPS) yang mengeluarkan surat suara dari bawah meja dan secara curang menghitungnya kala para pengawas pergi. Klaim itu tidak benar karena penghitungan suara tidak berhenti di malam hari.

Trump juga disebut mengumpulkan sekelompok pemilih palsu yang terdiri dari 16 orang di ibu kota Georgia pada Desember 2020. Mereka diminta menandatangani sertifikat yang menegaskan kemenangan Trump yang dikirim ke Arsip Nasional.

Salah satu pemilih palsu, Cathy Latham, juga diduga terlibat dalam insiden terpisah saat sekutu Trump memperoleh akses ilegal ke peralatan pemungutan suara Dominion.

Pada 7 Januari 2021, Latham membantu sebuah perusahaan yang disewa pihak kampanye Trump untuk mendapatkan akses ke peralatan pemungutan suara di Coffee County, daerah pedesaan sejauh 200 mil tenggara Atlanta.

Dia mengunggah data ke situs yang terlindung kata sandi di mana para sekutu Trump dapat mengunduhnya untuk membuktikan bahwa mesin pemungutan suara Dominion telah dicurangi dan merugikan Trump dalam pemilihan.

Apa bedanya kasus ini dengan yang sebelumnya? Baca di halaman berikutnya...

Beda Kasus dengan yang Sebelumnya

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER