Singapura melakukan penggerebekan di berbagai lokasi terkait kasus penipuan dan pencucian uang pekan lalu.
Petugas juga menyita aset, barang, hingga uang US$1 miliar atau sekitar Rp15 triliun terkait kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang Singapura lalu mendakwa 10 orang dengan pasal pelanggaran pidana terkait kasus tersebut.
Menurut laporan The Straits Times, kesepuluh tersangka merupakan warga negara asing, siapa saja?
Su Hajin merupakan warga negara Siprus. Ia pindah ke GCB dekat Holland Road pada 2021. Menurut salah satu sumber, di tahun itu sewa tempat ini mencapai SG$80.000 atau sekitar Rp902 juta per bulan.
Sumber juga menerangkan Su Hajin menyewa unit di kondominium Silversea di Marine Parade sekitar 2017.
Dua tahun kemudian, Su dan keluarganya pindah ke Gramercy Park di Grange Road. Ia juga disebut terkait dengan pembelian setidaknya tiga unit properti.
Polisi menangkap Su di sebuah bungalo, Ewart Park. Saat penangkapan berlangsung, ia dilaporkan mencoba melarikan diri.
Su Baolin merupakan saudara Su Hajin. Ia merupakan pemegang saham perusahaan konstruksi Sentosa Project.
Polisi menangkap Baolin bungalo mewah di Jalan Nassim. Ia lantas didakwa menggunakan dokumen palsu untuk menipu Citibank.
Baolin juga merupakan direktur dan pemegang saham perusahaan peralatan listrik yang memproduksi AC, Sg-Gree.
Ia menjabat posisi direktur sejak 1 Juni 2021, bersamaan saat Su Hajin ditunjuk sebagai pemegang saham perusahaan.
Polisi menyita uang kas lebih dari SH$777 ribu atau sekitar Rp8,7 miliar, 33 tas dan jam mewah, 75 berlian dan item lain dari kediamannya.
Tersangka lain yang juga turut ditangkap saat penggerebekan pada Selasa adalah warga negara China Zhang Ruijin.
Zhang merupakan direktur perusahaan layanan konsultasi manajemen Golden Eagle Family Office.
Sementara itu, pasangan Zhang, Lin Baoying merupakan pemegang saham Ban Tian Yao Catering Management dan Eagle 77.
Zhang diyakini memegang paspor Saint Kitts dan Navis, sedangkan Lin disebut memiliki paspor Republik Dominika dan Turki.
Saat penggerebekan, polisi menyita lebih dari SG$7,6 juta atau sekitar Rp85 miliar.
Su Jianfeng berasal dari Vanuatu dan merupakan pemegang saham perusahaan distribusi, Ricco. Ia juga memiliki paspor asing yang diyakini dikeluarkan China.
Saat penggerebekan, polisi menyita lebih dari SG$1,4 juta dan barang lain seperti 95 berlian, 69 tas dan jam mewah.
Lanjut baca di halaman berikutnya...