Pakistan masih panas setelah kerusuhan yang memicu pembakaran empat gereja pada Rabu (15/8). Kini, kepolisian menjaga ketat kawasan permukiman Kristen di daerah itu.
AFP melaporkan polisi terlihat berjaga di sekitar kawasan Jaranwala, pinggiran kota Faisalabad.
Aparat berjaga untuk menjaga ketertiban setelah sehari sebelumnya, ratusan warga Muslim membakar puluhan dan empat gereja di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi mengatakan para warga Muslim itu dua kakak beradik Kristen yang disebut-sebut menghina Al Quran.
Sejumlah imam Islam sempat menggunakan pengeras suara masjid untuk menyerukan agar umat Muslim menggelar protes atas aksi penghinaan Al Quran itu. Umat Kristen di daerah tersebut pun kabur pontang-panting.
"Anak-anak, perempuan, dan warga lanjut usia berlarian. Beberapa dari mereka telanjang kaki dan beberapa lainnya menggunakan becak. Kekacauan di mana-mana," ujar seorang pastur yang sempat kabur, Javed Bhatti.
Melihat kekacauan tersebut, sejumlah warga Muslim melindungi para tetangga mereka yang beragama Kristen.
Para warga Muslim itu juga menempelkan salinan Al Quran di pintu rumah tetangga mereka agar tak menjadi sasaran serangan massa.
Kepolisian menyatakan mereka telah menangkap lebih dari 120 orang yang memicu dan melakukan kekerasan di daerah itu.
Menteri Utama Provinsi Punjab, Mohsin Naqvi, juga mengatakan "tersangka utama" sudah ditahan. Namun, ia tak memberikan keterangan lebih lanjut.
Pejabat pemerintah setempat mengecam kekerasan tersebut. Sejumlah demonstrasi kecil juga digelar di beberapa titik untuk menuntut perlindungan bagi para warga Kristen.
"Situasi sedih saat ini menuntut para pemimpin dan tokoh agama semua keyakinan untuk memainkan peran kunci dan fundamental dalam melindungi kesatuan bangsa," ujar Uskup Lahore, Nadeem Kamran.
Pemerintah provinsi setempat menegaskan para korban kekerasan bakal mendapatkan kompensasi yang sesuai.
Sementara itu, pihak berwenang langsung membuka penyelidikan atas kekerasan di kawasan tersebut.
Sebagai minoritas di Paksitan, Kristen memang kerap menjadi target tuduhan penghinaan terhadap agama lain, terutama Islam sebagai mayoritas di negara tersebut.
Di Pakistan sendiri, tuduhan penghinaan agama kerap memicu reaksi keras, bahkan hingga memakan nyawa, bahkan walau pun kasus itu belum terbukti.
(has/bac)