Kisah Imigran Diduga Ditembaki Pasukan Saudi: Jika Ingat, Aku Menangis

CNN Indonesia
Senin, 21 Agu 2023 14:12 WIB
Beberapa imigran Ethiopia menuturkan pengalaman horor mereka ketika diduga ditembaki pasukan Arab Saudi ketika mereka mencoba menyeberang dari Yaman.
Beberapa imigran Ethiopia menuturkan pengalaman horor mereka ketika ditembaki pasukan Arab Saudi ketika mereka mencoba menyeberang dari Yaman. (AP Photo/Nariman El-Mofty)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa imigran Ethiopia menuturkan pengalaman horor mereka ketika diduga ditembaki pasukan perbatasan Arab Saudi kala mereka mencoba menyeberang dari Yaman.

Seorang imigran perempuan dari Oromia, Ethiopia, bercerita petugas perbatasan Saudi memberondong tembakan ke arah dia dan sejumlah orang lainnya ketika baru saja dilepaskan dari tahanan imigrasi.

"Mereka menembaki kami seperti hujan. Ketika saya mengingatnya, saya menangis," ujar imigran itu, seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika sedang berlari menyelamatkan diri, ia melihat seorang pria lainnya meminta bantuan. Pria itu sudah kehilangan kedua kakinya.

"Dia berteriak. Dia berkata, 'Kamu akan meninggalkan saya di sini? Tolong jangan tinggalkan saya.' Kami tak bisa membantu dia karena kami juga lari menyelamatkan nyawa masing-masing," tutur imigran itu.

Kisah-kisah itu terangkum dalam laporan teranyar lembaga pemantau hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) yang dirilis pada Senin (21/8).

Laporan itu mengungkap Saudi menembak ratusan imigran Ethiopia dari Yaman hingga tewas dalam rentang waktu setahun belakangan.

HRW merangkum kengerian di jalur perbatasan itu melalui wawancara dengan 38 imigran Ethiopia yang selamat. 

Laporan itu merangkum cerita para imigran mengenai 28 "insiden ledakan senjata" termasuk serangan menggunakan proyektil mortar, beberapa di antaranya dari jarak dekat.

"Semua yang diwawancara menceritakan pemandangan horor. Perempuan, laki-laki, dan anak-anak berserakan di sekitar pegunungan sudah terluka parah, kehilangan bagian tubuh, atau sudah tewas," demikian kutipan laporan HRW.

Tak hanya itu, HRW juga menghimpun citra satelit, video, dan foto yang diunggah di media sosial "atau dikumpulkan dari berbagai sumber."

Mereka menarik kesimpulan bahwa pembunuhan ratusan imigran dalam setahun belakangan ini "meluas dan sistematis." HRW pun memprediksi tingkat kejahatan terhadap kemanusiaan akan bertambah.

HRW lantas menyerukan agar Saudi "segera dan dengan cepat mencabut" segala kebijakan penggunaan senjata mematikan terhadap imigran dan pencari suaka. Mereka juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa menggelar penyelidikan lanjutan.

[Gambas:Video CNN]

Mereka sudah melayangkan surat kepada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertahanan Saudi mengenai laporan ini, tapi belum ada balasan.

HRW juga tak mendapatkan respons dari kelompok pemberontak Houthi yang memegang kendali atas perbatasan utara Yaman.

AFP sendiri sudah meminta komentar kepada pejabat Saudi mengenai laporan anyar HRW ini, tapi belum ada respons.

Tak hanya HRW, para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga pernah melaporkan dugaan serupa di sepanjang perbatasan selatan Saudi dan utara Yaman di empat bulan pertama tahun lalu.

Mereka melaporkan "dugaan memprihatinkan" mengenai "penembakan artileri dan tembakan senjata lintas perbatasan oleh pasukan keamanan Arab Saudi menewaskan sekitar 430 imigran."

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER