Pengamat menilai Amerika Serikat takut pengiriman jet itu akan memicu eskalasi dengan Rusia.
Lalu, saat konferensi tingkat tinggi (KTT) NATO, sekretaris jenderal aliansi ini Jens Stoltenberg menyatakan anggota memberi isyarat setuju untuk mengirim jet tempur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Ukraina F-16 merupakan alat utama sistem pertahanan yang penting.
"Untuk bagaimana mereka awalnya merencanakan serangan balasan dan juga untuk keamanan jangka panjang bagi Ukraina," kata profesor hubungan internasional dari University College London, Julie Norman, seperti dikutip dari TIME.
Mereka tak cukup memiliki jet tempur modern, yang setidaknya sebanding dengan Rusia.
Ukraina hanya memiliki jet tempur yang dirancang era 1970-an, seperti MiG-29. Rusia, sementara itu memiliki pesawat yang lebih modern, mampu terbang lebih tinggi, dan mendeteksi pesawat dari jauh.
Kondisi semacam itu membuat pesawat Ukraina rentan terhadap pertahanan udara Rusia, terutama di ketinggian.
"Jet Rusia bisa melihat 2-3 kali lebih jauh dari radar daripada pesawat tempur kami. Pejuang kita tak bisa melihat," kata juru bicara komando Angkatan Udara Ukraina, Yurii Inhat, dikutip Wall Street Journal.
Pesawat Ukraina juga lebih sulit untuk bermanuver dan lebih lambat dibanding pesawat Rusia.
Profesor studi perang dari King's College London, Michael Clarke, menilai dalam pertempuran udara ke udara, siapa pun yang menembak lebih dulu kemungkinan akan menang.
"Saat sebuah pesawat Ukraina melawan pesawat Rusia, ketika pesawat ke pesawat, pada saat ini mereka biasanya kalah," ujar Clarke.
(isa/bac)