Petaka Festival Burning Man di Nevada, 1 Tewas & Puluhan Ribu Terjebak

CNN Indonesia
Senin, 04 Sep 2023 05:37 WIB
Ilustrasi. Imbas hujan ekstrem seharian, gurun di Nevada yang menjadi titik gelaran Festival The Burning Man menjadi 'petaka' karena lumpur yang dalam. (AP/Lefteris Damianidis)
Jakarta, CNN Indonesia --

Festival Burning Man yang seharusnya menjadi pelampiasan kesukariaan manusia di tengah gurun Nevada, Amerika Serikat (AS) berubah menjadi petaka pada pekan ini.

Otoritas Nevada melaporkan setidaknya lebih dari 70 ribu pengunjung festival itu terjebak di gurun yang berlumpur dan tergenang air karena hujan badai. Puluhan ribu pengunjung itu pun diminta untuk 'menghemat makanan, air, dan bahan bakar'.

Bukan hanya itu, mengutip dari Reuters, otoritas menemukan satu korban tewas di antara puluhan ribu pengunjung festival tahunan itu.

Kantor Sheriff Pershing County dalam pernyataannya mengumumkan korban tewas diduga saat hujan deras sedang melanda kawasan gurun tersebut, Sabtu (2/9).

"Keluarganya sudah diberitahu, dan kematiannya masih dalam investigasi," demikian pernyataan kantor Sheriff.

Akses yang berlumpur itu akhirnya membuat pihak penyelenggara menutup jalanan ke Black Rock City. Pintu masuk ke kota temporer itu pun ditutup karena banjir, dan sheriff mencegah ada pengunjung lagi karena cuaca yang buruk.

"Hujan selama 24 jam [Jumat-Sabtu] terakhir telah membuat situasi ini yang membuat semua pergerakan kendaraan berhenti," demikian pernyataan Biro Manajemen Lahan yang mengelola kawasan itu.

Gedung Putih--pusat pemerintah Federal AS--pun menaruh perhatian pada situasi di Gurun Nevada itu.

Mengutip dari CNN, Presiden AS Joe Biden telah dikabari perkembangan situasi di lokasi Festival Burning Man. Gedung Putih pun memonitor situasi itu sambil tetap berhubungan dengan negara bagian dan pemimpin wilayah lokal terkait.

"Setiap pengunjung harus mendengarkan otoritas lokal dan event organizers," demikian pernyataan resmi Gedung Putih.

Sementara itu, dalam pemberitahuan terbarunya via media sosial, Organizers Festival Burning Man menyatakan akan tetap melaksanakan kegiatan utama yakni membakar tumpukan kayu raksasa. Namun, itu dilakukan apabila situasi cuaca memungkinkan.

"Kami berencana membakar The Man pada pukul 9.30 waktu setempat, jika cuaca memungkinkan," demikian unggahan media sosial Festival The Burning Man.

Selain itu, organizers pun mengimbau kepada pengunjung yang ada di Black Rock City itu tak meninggalkan lokasi terlebih dulu karena situasi tanah yang masih berlumpur serta cuaca yang tak menentu.

Sementara itu di sejumlah media sosial dibanjiri cerita festival goers yang terjebak di tengah lumpur Black Rock City. Dua di antaranya adalah selebritas AS Chris Rock dan Diplo. Dipo sempat mengunggah ke media sosialnya mengenai situasi penuh lumpur di Black Rock City.

Rekaman itu memperlihatkan dirinya dan Chris Rock berada di belakang kendaraan yang penuh sesak

Di satu sisi, imbas laporan The National Weather Service bahwa pada Minggu ini diprakirakan akan terjadi hujan ekstrem lagi, beberapa pengunjung Festival The Burnin Man sudah ada yang memilih pergi dan berjalan lebih awal. Mereka berjalan di tengah sulitnya kaki melangkah karena lumpur dan harus menempuh jarak antara 8-9 kilometer keluar dari area itu.

Di titik tersebut, penyelenggara menyediakan bus shuttle ke kota terdekat, Reno.

Tapi bagi festival goers yang bertahan, seperti DawneLooney, mereka mencoba menyamankan diri di tengah situasi lumpur gurun tersebut dan ancaman hujan kembali.

"Kami luar biasa. Ini sebuah komunitas yang hebat. Kami bersama. Stafnya punya banyak rencana X, Y, dan Z, dan semuanya memiliki waktunya sendiri, cukup lucu," ujar Looney kepada CNN.



Dimulai pada 1986 di San Francisco, Burning Man bertujuan untuk menjadi perayaan budaya dan retret spiritual.

Awalnya diselenggarakan di pantai San Francisco, Burning Man telah menjadi festival terjadwal, dengan anggaran hampir US$45 juta (angka tahun 2018) dan lebih dari 75 ribu peserta pada event terakhir. Jumlahnya turun dari edisi sebelumnya pada 2019 lalu.

Festival ini mencapai puncaknya setiap tahun dengan upacara pembakaran patung setinggi 40 kaki (12 meter).

(reuters, cnn/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK