Deklarasi Balfour menjadi kenyataan hanya karena kesepakatan penuh antara Balfour dan Presiden AS Wilson. Mereka sepakat sepenuhnya mengenai pernyataan ini. Jadi, Amerika adalah mitra Deklarasi Balfour.
Siapa yang menciptakan negara [Yahudi] itu? Inggris dan Amerika, bukan hanya Inggris.
AS, yang bahkan bukan anggota Liga Bangsa-Bangsa, memaksa Liga Bangsa-Bangsa untuk memasukkan Deklarasi Balfour dalam perjanjiannya. Saya mengatakan ini agar kita tahu siapa yang harus kita tuduh sebagai musuh kita, siapa yang telah merugikan kita, dan merampas tanah air kita, dan memberikannya kepada orang Israel atau Yahudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ben-Gurion mengirim orang-orangnya ke Irak untuk membunuh, menghancurkan, dan menanam bahan peledak di Sinagog untuk memaksa orang Yahudi Irak bermigrasi [Ke Israel]; hal yang sama terjadi di Mesir, Maroko, dan negara lain.'
Lihat Juga :![]() WAWANCARA EKSKLUSIF Sekjen PBB Puji RI Sukses Gelar KTT G20 hingga ASEAN |
Pada 1948, jumlah penduduk Israel berjumlah 650.000 orang. Pada tahun 1948-1949, mereka menduduki 78 persen wilayah Palestina.
Enam ratus lima puluh ribu orang tidaklah cukup, sehingga Ben-Gurion mengadu ke Inggris, kepada temannya, Churchill. Dia mengatakan,"Astaga, Saya punya masalah. Carikan untuk saya orang-orang Yahudi dari Eropa. Saya kekurangan [orang]. Saya punya tanah yang luas, tapi tidak ada penduduknya."
[Churchill] mengatakan, "Saya tidak dapat memberikan Anda orang-orang Yahudi Eropa. Setelah Perang Dunia, mereka beremigrasi ke tempat yang berbeda, atau menetap [di Eropa], atau dibunuh. Satu-satunya yang dapat saya berikan kepada Anda adalah orang-orang Yahudi di negara Arab."
Churchill mengatakan tidak ada orang lain. Ben-Gurion lalu mengatakan "Amit-amit! Bantulah saya, saya tak mau orang-orang Yahudi di negara-negara Arab."
"[Ben-Gurion] bilang, "Saudaraku, orang-orang Yahudi di negara-negara Arab sama seperti orang Arab. Mereka terlihat seperti orang Arab. Mereka memiliki budaya yang sama, makanan yang sama.
Churchill mengatakan "Saya tidak menginginkan mereka. Namun, Lakukan apa pun yang Anda inginkan. Tidak ada solusi lain."
Ben-Gurion tidak hanya setuju, dia mengirim orang-orangnya ke Irak, untuk membunuh, menghancurkan, dan menanam bahan peledak di sinagog-sinagog, untuk memaksa orang-orang Yahudi Irak beremigrasi.
Ini juga terjadi di Mesir pada tahun 1956 atau dikenal Peristiwa Lavon dan kemudian di Maroko, dan negara-negara lain. Orang-orang Yahudi tak ingin tetapi mereka terpaksa melakukannya, dengan cara tekanan, paksaan, dan pembunuhan.
(isa/rds)