Gempa Maroko Tewaskan 2 Ribu Orang sampai Pesawat PM Kanada Mogok
Gempa dahsyat mengguncang Maroko sampai perhelatan KTT G20 di India menjadi sorotan berita internasional selama akhir pekan.
Berikut kilas berita internasional:
Gempa Maroko Tewaskan 2.122 Orang, Pencarian Korban Selamat Dipercepat
Tim penyelamat Maroko bergerak lebih cepat mencari korban selamat gempa dahsyat menggunakan alat berat sampai tangan kosong. Bencana ini sudah menewaskan lebih dari 2.100 orang dan meratakan desa-desa.
Menurut data resmi yang dimutakhirkan pada Minggu (10/9), jumlah korban tewas sedikitnya 2.122 orang. Sedangkan korban luka lebih dari 2.400 orang, banyak di antaranya mendapatkan luka serius.
Gempa M 6,8 terjadi pada Jumat (8/9) di Maroko, 72 kilometer barat daya pusat wisata Marrakesh yang menyapu bersih seluruh desa di perbukitan pegunungan Atlas.
Joe Biden Bertemu Orang Nomor 2 China, Sebut Tak Ada Invasi Taiwan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada Minggu (10/9) telah bertemu orang nomor dua di China dan menambahkan bahwa goyahnya perekonomian China tak akan menyebabkan negara itu menginvasi Taiwan.
Biden mengungkap bertemu dengan orang nomor dua di bawah Presiden China Xi Jinping, yaitu Perdana Menteri China Li Qiang, di pertemuan puncak KTT G20 yang digelar di New Delhi, India. Xi tak hadir dalam KTT G20 ini.
Pembicaraan Biden dengan petinggi China ini merupakan pertemuan tingkat tinggi kedua negara setelah hampir 10 bulan sejak Biden dan Xi bertemu di KTT G20 di Bali pada November 2022.
Lihat Juga : |
Pesawat Mogok, PM Kanada Tak Bisa Pulang dari KTT G20 India
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan semua delegasinya terpaksa tinggal lebih lama di New Delhi, India karena pesawat mereka mogok.
Trudeau tiba di India untuk menghadiri KTTG20 pada Jumat (8/9) dan direncanakan kembali ke Kanada pada Minggu (11/9). Sebelum jadwal kepulangan Trudeau sempat meletakkan karangan bunga di peringatan pemimpin kemerdekaan India, Mahatma Gandhi.
Kerusakan mekanis pesawat membatalkan jadwal kepergian Trudeau dari India. Angkatan Udara Kanada yang mengoperasikan pesawat tersebut telah memberi tahu pada delegasi bahwa mereka 'mengalami kesulitan teknis'.
(rds)